Berita Malinau Terkini

Sekolah Daya Tampung Besar di Malinau Kaltara Riskan Penyalahgunaan, SPMB Butuh Pengawasan Ketat

Konsentrasi peminat calon siswa selalu tertumpu pada sekolah-sekolah tertentu setiap tahun penerimaan murid baru di Malinau, Senin (23/6/2025).

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
PENERIMAAN SISWA - Hari pertama penerimaan siswa baru di Malinau, Kalimantan Utara, Senin (23/6/2025). Sekolah-sekolah dengan daya tampung besar selalu menjadi konsentrasi pendaftar. (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Konsentrasi peminat calon siswa selalu tertumpu pada sekolah-sekolah tertentu setiap tahun penerimaan murid baru di Malinau, Kalimantan Utara, Senin (23/6/2025).

Sebaran calon siswa yang terkonsentrasi pada satu-dua sekolah tak hanya petanda baik, justru banyak menuai polemik setiap tahun.

Sebelumnya diberitakan TribunKaltara.com, ada 5 sekolah jenjang SMP dengan kapasitas tampung cukup besar pada Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB.

Di antaranya SMPN 1 Malinau Kota (256 kuota), SMPN 1 Malinau Utara (160 siswa), SMPN 2 Malinau Kota (144 siswa), hingga SMPN 1 Malinau Selatan (128 siswa).

Baca juga: 20 Pantun Naik Kelas, Apresiasi dan Semangat dari Guru untuk Siswa, Sampaikan saat Pembagian Rapor

PENDAFTARAN SISWA - Penerimaan siswa baru di SMP Malinau, Kalimantan Utara, Senin (23/6/2025). Pendaftar dan orang tua minta transparansi penerimaan SPMB.
(TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI)
PENDAFTARAN SISWA - Penerimaan siswa baru di SMP Malinau, Kalimantan Utara, Senin (23/6/2025). Pendaftar dan orang tua minta transparansi penerimaan SPMB. (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI)

Sebaran pendaftar saat ini lebih banyak terkonsentrasi ke sekolah-sekolah dengan kapasitas tampung lebih dari 3 rombongan belajar.

Sehingga ada pelabelan "sekolah favorit" karena situasi ini.

Ketua Komisi 1 DPRD Malinau, Dolvina menjelaskan kondisi ini harus menjadi perhatian tak hanya bagi sekolah, Dinas Pendidikan, pemerintah termasuk bagi masyarakat.

Karena tertumpunya pendaftar ke satu-dua sekolah, maka sekolah terkait riskan pada potensi penyalahgunaan.

"Jadi semakin besar daya tampung sekolah, semakin besar juga potensi penyalahgunaannya. Sebenarnya tidak ada istilah sekolah favorit. Hanya karena kondisinya demikian, sehingga ada potensi kerawanan di sana," ungkapnya saat ditemui di Kantor DPRD, Senin (23/6/2025).

Kondisi ini terpantau berulang setiap tahun di Malinau. Sekolah dengan daya tampung cukup besar akan mendapatkan tekanan yang lebih besar dibanding sekolah lainnya.

Di sisi lain, sekolah dengan jumlah peminat minim berisiko kekurangan peserta didik setiap tahun.

Padahal jika dibandingkan, sekolah dengan kapasitas yang lebih kecil juga memiliki kredibilitas jika diukur berdasarkan sumber daya manusia.

"Sebenarnya tidak ada istilah sekolah favorit atau nonfavorit. Banyak sekolah yang dari segi kapasitas tidak besar, tapi justru lebih bagus, gurunya bagus-bagus, fasilitasnya juga bagus," ungkapnya.

Dinas Pendidikan perlu berperan ikut mensosialisasikan sekolah-sekolah lain.

Kegiatan berbasis pendidikan harus dimeratakan tak hanya terkonsentrasi ke sekolah tertentu.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved