Berita Malinau Terkini

Jeram Nta Liang Ganggu Lintasan Sungai Bahau, Pemkab Malinau Bakal Buka Jalur Transit Bongkar Muat

Jeram Nta Liang ganggu lintasan Sungai Bahau, Pemkab Malinau bakal buka jalur transit bongkar muat berjarak 350 meter.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Cornel Dimas Satrio
HO/Kadishub Malinau
JERAM NTA LIANG - Foto udara Jeram Nta Liang pasca dilanda longsor akhir Juni 2025 lalu. Perahu sembako harus membongkar muatan sebelum melalui jeram ini. (HO/Kadishub Malinau) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Lintasan Jeram Baru Sungai Bahau di Kecamatan Pujungan, Malinau, Kalimantan Utara ( Kaltara), masih dalam penanganan bersama lintas instansi dan Pemerintah Kabupaten Malinau.

Pembersihan terhadap material longsor sebelumnya telah ditangani tim yang dipimpin Bupati Malinau Wempi W Mawa telah selesai.

Meski demikian, akibat dari bencana alam ini membuat lintasan perahu tak lagi normal.

Karena curamnya permukaan Sungai Bahau, moda transportasi hanya bisa dilalui dengan mengosongkan muatan terlebih dulu.

Proses ini dipastikan memerlukan waktu lebih lama terutama untuk perahu panjang (longboat) sembako dari Tanjung Selor ke Kecamatan Pujungan dan Bahau Hulu, Malinau.

Hingga kini, Pemkab Malinau telah mendirikan pos sementara di titik Jeram Nta Liang. Sembari merencanakan jalur transit.

"Karena ada Jeram Baru, jadi di jalur Nta Liang ini harus bongkar dulu, perahu lewat dulu ke jalur aman baru bisa lanjut perjalanan, konsekuensinya harus bongkar di titik awal, terus dibawa lagi, muat lagi di hilir," ujar Kepala Dinas Perhubungan Malinau, Ajang Kahang, Kamis (3/7/2025).

Mantan Kadis Pariwisata Malinau ini menyampaikan adanya kendala lintasan di jalur ini, memaksa diberlakukannya transit muatan, agar perahu bisa melalui jeram.

Kadishub Malinau Ajang Kahang 030725_1
TINDAKLANJUT JERAM BARU - Kepala Dinas Perhubungan Malinau, Ajang Kahang saat menjelaskan keadaan lintasan Jeram, Kamis (3/7/2025). Jalur transit bakal dibangun mempermudah lintasan moda pengiriman sembako 2 kecamatan terluar Malinau. (TribunKaltara.com/Mohamad Supri)

Baca juga: Jeram Nta Liang Jalur Buas di Sungai Bahau Malinau Kalimantan Utara, Terbentuk Akibat Longsor

Jika dihitung dari titik awal ke titik akhir Jeram Nta Liang, jarak yang harus ditempuh sekira 350 meter.

Artinya, barang yang dibongkar di hulu jeram harus diangkut kembali ke hilir jeram. Sementara jalur darat yang dilalui penuh dengan bongkahan batu dan kayu besar.

"Karena jalur darat ini juga medannya sulit. Rencananya sesuai instruksi Pak Bupati, kita akan bangun jalur setapak di situ, untuk memudahkan proses bongkar muat. Jaraknya kurang lebih 350 meter setelah kami ukur," kata Ajang.

Pemkab Malinau sedang membuat perencanaan terkait konstruksi dan pembiayaan jalur transit sepanjang 350 meter di Jeram Baru Sungai Bahau.

Ini dilakukan untuk mengatasi terjadinya kelangkaan bahan pokok di Kecamatan Pujungan dan Bahau Hulu.

Sebab, bahan pokok yang sepenuhnya diperoleh dari Tanjung Selor menggunakan jalur sungai.

(*)

Penulis: Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved