Berita Malinau Terkini
Jeram Nta Liang Jalur Buas di Sungai Bahau Malinau Kalimantan Utara, Terbentuk Akibat Longsor
Unruk mengemudikan longboat atau perahu panjang di Sungai Bahau Malinau Kalimantan Utara harus milki keahlian khusus, karena jalur jeram yang buas.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU -Sebuah perahu panjang berkemudi ganda memacu kencang. Deru empat mesin tempel berkekuatan 40 PK diporsir pada kekuatan maksimal, berupaya menaklukkan Jeram Nta Liang di Sungai Bahau, Kecamatan Pujungan, Malinau, Kalimantan Utara.
Di atas perahu, 4 motoris masing-masing memegang kendali tiap mesin tempel. Untuk perahu panjang in biasa disebut longboat oleh masyarakat. Longboat inilah salah satu transportasi sungai yang berada di daerah terluar. Di Sungai Bahau longboat ini terombang-ambing menantang jeram baru, lintasan yang kurang dari sebulan terbentuk akibat bencana longsor.
Tentunya dalam mengoperasikan longboat ini butuh keahlian khusus, karena dikendalikan lebih satu orang. Muatan perahu juga harus dikosongkan mulai dair penumpang, barang diturunkan sebelum perahu mengarungi Jeram Nta Liang.
Dari titik awal, perahu menancap kencang, menembus sekitar 200 meter jalur terjal sebelum berhasil menaklukkan satu dari sekian jalur terjal di Sungai Bahau tersebut.
Baca juga: Update Hari Ketiga Pencarian, Korban Hanyut di Jeram Nyula Sungai Tubu Malinau Ditemukan Meninggal
Jika perahu panjang ini berhasil melewati saat-saat kritis melewati Jeram Nta Liang, penumpang bersorak gembira. Setelah itu penumpang dan petugas harus berkemas, membantu proses bongkar muat kembali barang. Membawa kembali barang berjarak kurang lebih 350 meter menuju ke longboat tadi.
Ini merupakan sekilas gambaran kebiasaan dan rutinitas yang harus dilakoni penduduk di Kecamatan Pujungan dan Bahau Hulu, Malinau.
Ajang Kahang, Kepala Dinas Perhubungan sekaligus pria yang lahir dan besar di wilayah terluar Malinau tersebut, menceritakan bagaimana rutinitas ini bukan lagi menjadi hal yang baru bagi warga Pujungan, Bahau Hulu termasuk di daerah Apau Kayan.
Alur Sungai Bahau yang merupakan cabang dari Sungai Kayan menjadi arteri transportasi, sekaligus jalur utama masyarakat suplai sembako dari Ibu Kota Kalimantan Utara, Tanjung Selor.
Nta Liang merupakan penamaan masyarakat lokal bagi salah satu jalur Sungai Bahau. Dulunya hanya riam dangkal, yang belakangan ini berubah menjadi jeram akibat perubahan muka air sungai.
Baca juga: Material Timbun 1 Km jalur Sungai Bahau, Tim Darurat Malinau Kaltara Masih Berjibaku Buka Akses
"Dulu, hanya riam-riam kecil. Orang-orang sebutnya Nta Liang atau bahasa Kenyahnya kurang lebih artinya 'di bawah kuburan'. Pasca kejadian kemarin, terbentuk arus terjal baru di daerah ini, makanya disebut warga giram atau Jeram Baru," kata Ajang saat ditemui di Kantor Dinas Perhubungan Malinau, Kamis (3/7/2025).
Jalur ini dulunya mudah dilalui perahu, namun pasca kejadian longsor besar pada 26 Juni 2025 lalu, lintasan ini menjadi terjal.
Batu-batu berukuran besar berbobot hingga 30 ton, material longsor menumpuk di dasar sungai, membentuk bukit kecil. Kejadian ini membentuk muka air baru. Lintasan Nta' Liang berubah buas, jalurnya menjadi ekstrem.
Jalur ini adalah satu-satunya akses bagi warga untuk memasok kebutuhan ke wilayah Pujungan dan Bahau Hulu.
Masyarakat memang memiliki pilihan menggunakan moda transportasi udara untuk angkutan penumpang. Namun berbeda dengan barang.
Warga Pujungan dan Bahau Hulu memasok kebutuhan melalui jalur sungai karena pertimbangan jarak dan biaya. Satu longboat kapasitas maksimal bisa mengangkut hingga 6 ton keperluan untuk sekian ribu jiwa di daerah terluar.

perahu
mesin tempel
Sungai Bahau
Kecamatan Pujungan
Malinau
Kalimantan Utara
motoris
longsor
jeram
Jeram Nta Liang
TribunKaltara.com
Kendala Transportasi Sungai Bahau, Bupati Malinau Kaltara Ungkap Rencana Peledakan Jeram Nta Liang |
![]() |
---|
Dibahas APBD-P Malinau Kaltara, Belanja tak Terduga Dialokasikan Tangani Bencana Sungai Bahau |
![]() |
---|
Optimis Keuangan Daerah Tumbuh Sehat, Bupati Malinau Sampaikan Nota Pengantar APBD Perubahan 2025 |
![]() |
---|
Susun Rencana Daerah Pangan dan Gizi Berbasis Riset, Pemkab Malinau Gandeng BRIN |
![]() |
---|
DPRD Dorong Pendataan Pegawai di OPD Pemkab Malinau Dilakukan Secara Komprehensif, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.