TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Penerapan sistem pendaftaran online di hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) masih dikeluhkan.
Ini lantaran saat proses pendaftaran, sejumlah orang tua siswa kesulitan menginput data. Begitu juga operator admin PPDB di beberapa sekolah yang mengakui server sempat bermasalah.
Sebelumnya, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) Kota Tarakan membantu Disdik Tarakan untuk penerapan pendaftaran PPDB online. Bahkan uji coba atau simulasi sudah dilakukan pihak DKISP Kota Tarakan.
Baca juga: Hari Pertama PPDB Online di Tarakan Server Sempat Down, Kepala Disdkbud Tajuddin Beberkan Alasannya
Dibeberkan Kepala Bidang Pengembangan Aplikasi Teknologi Informasi di DKISP, Totok Murhanto, pihaknya sudah melakukan identifikasi sebab terjadinya server down di hari pertama pendaftaran PPDB online.
"Ternyata kita sudah identifikasi dari tadi malam. Cuma kan tadi malam kalau mau ke kantor hujan deras.
Ternyata setelah mati lampu, server itu tidak mau menyala. Kami akhirnya ke kantor untuk kita cek, ternyata di fisik salah satu server itu mempengaruhi ke yang lainnya," ungkap Totok.
Ia melanjutkan server yang mati adalah server induk dan pemadaman listrik terjadi di area server induk.
Baca juga: Hari Pertama Daftar PPDB Online Jenjang SMP, Jaringan Internet jadi Soal, Berikut Kendala Lainnya
"UPS-nya kan tidak kuat karena kondisi mati lampu yang lama. RAM-nya server tidak terbaca akhirnya tidak bisa up sampai ke OS-nya. Apalagi sampai ke aplikasinya mempengaruhi juga ke server di bawahnya yang sub domain nya," beber Totok.
Ia melanjutkan lagi, jika server PPDB-nya memang tidak ikut mati. Namun karena jalur keluar tidak ada akhirnya dada tak bisa diakses. Server ini lanjut Totok, termasuk penyimpanan untuk semua aplikasi. " Termasuk juga data-datanya di dalam kayak komputer sebenarnya cuma kelasnya server," beber Totok.
Adapun kapasitas penyimpanan hanya 500GB. Dan tak hanya satu tetapi sampai 6 server.
Ia melanjutkan, untuk PPDB lanjutnya, belajar dari pengalaman tahun lalu, yang mengalami down total sampai akhir masa pendaftaran PPDB, sehingga sudah ada langkah antisipasi. Namun karena kondisi mati listrik, kondisi alam tak bisa diprediksi.
Baca juga: Ketua PPDB SMPN 1 Nunukan Beber Kuota Siswa Baru 192, Pendaftar Online Sementara Melonjak 207 Orang
"Tapi kan sudah bisa diakses lagi. Kami juga bersama teman-teman penggiat IT Tarakan kita sama-sama saling mengawasi. Namanya kan peserta juga penikmat," ungkapnya.
Ia melanjutkan, pihaknya tetap memantau. Namun tak bisa stand by 24 jam memantau dan tak bisa menjamin jika listrik kembali padam.
"Konsep memantaunya kalau 24 jam tak bisa menjamin juga kalau mati lampu pas malam hari, jika memungkinkan bisa diperbaiki malam hari akan dilakukan," pungkasnya.
Sebelumnya, DKISP Kota Tarakan membuat aplikasi untuk memudahkan masyarakat mendaftar sekolah melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. Aplikasi tersebut terus dilakukan uji coba sekaligus mengevaluasi system. Jika ada yang dapat menganggu akan langsung dibenahi.
Baca juga: Gagal Daftar PPDB Online karena Server Bermasalah, Orang Tua Siswa Beralih Daftar Offline