TRIBUNKALTARA.COM - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara ( Kapolda Kaltara ) Irjen Pol Hary Sudwijanto meninggalkan jejak pengabdian dalam upaya menyelamatkan generasi muda dari ancaman peredaran narkoba dan sindikat internasional di wilayah perbatasan.
Dengan garis perbatasan darat sepanjang 1.038 kilometer yang berbatasan langsung dengan Sabah dan Sarawak, Kaltara menjadi jalur strategis peredaran narkotika lintas negara.
Para bandar memanfaatkan titik rawan dan jalur tikus untuk memasukkan narkotika, membangun ketergantungan ekonomi warga, hingga merekrut anak-anak sebagai kurir.
Modus transaksi dilakukan secara tersembunyi, misalnya di balik bilik kayu dan menyerahkan uang melalui lubang tanpa bertatap muka.
Di Selumit Pantai, ekstremnya cara para bandar diketahui oleh penduduk dan polisi dari keterlibatan anak-anak sebagai kurir atau pembawa narkoba dalam transaksi melalui lubang-lubang kecil.
Sudah menjadi rahasia umum, ada ibu-ibu yang dilibatkan sebagai informan atau “intel” untuk memberi peringatan dini jika ada petugas datang, atau saat melihat orang yang dicurigai sebagai intel polisi mencari informasi.
Imbalan yang diberikan bervariasi, tergantung besarnya risiko yang harus mereka hadapi.
Ancaman tersebut kian berat dengan maraknya penyelundupan barang ilegal dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Luas wilayah 70.101 kilometer persegi, ditambah keterbatasan infrastruktur, membuat pengawasan, pengendalian keamanan, serta penegakan hukum menjadi semakin kompleks.
Baca juga: Pangan Murah Polda Kaltara dan Bulog, Warga Tanjung Selor Dapat Beras Harga Terjangkau
Transformasi Kampung Rawan Narkoba
Salah satu capaian menonjol Irjen Hary Sudwijanto adalah mengubah Kampung Selumit Pantai di Tarakan, yang dulunya dikenal rawan narkoba, menjadi kampung bebas narkotika melalui pendekatan humanis dan pemberdayaan warga.
Kawasan ini kini dikenal sebagai Kampung Tematik Warna Warni, dan menjadi rumah bagi lebih dari 18 ribu jiwa.
"Tempat ini dulunya seperti Texas.
Horor dan mencekam, warga sudah biasa mendengar keributan karena penggerebekan," kata Hastarita, Ketua RT 13 Kelurahan Selumit Pantai.