Lurah Selumit Pantai, Andi Arfan, menyebut banyak anak di wilayahnya berisiko menjadi “generasi yang hilang” karena orang tua terjerat kasus narkoba atau bekerja di luar rumah sehingga mereka tumbuh tanpa pengawasan orang dewasa.
Sebagai upaya holistik, Polda Kaltara menginisiasi Program Warung Kamtibmas sebagai pusat kegiatan sosial terpadu.
Program ini melibatkan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara, pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat setempat.
Warung Kamtibmas menyediakan edukasi bahaya narkoba, pembentukan karakter, ruang belajar, layanan Posyandu, hingga pelatihan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendorong kemandirian ekonomi warga.
Berkat kerja sama berbagai pihak, peredaran narkoba di Selumit Pantai berhasil ditekan hingga 90 persen.
Menurut data dari Polda Kaltara, jumlah kasus narkoba di kawasan itu turun dari 15 kasus pada 2023 menjadi 6 kasus hingga pertengahan 2025.
Partisipasi Relawan Muda
Program ini juga melibatkan generasi muda, termasuk komunitas Wahana Pendidikan Perbatasan (WPP) yang mengirim 45 relawan untuk membantu kegiatan belajar anak-anak putus sekolah.
"Alhamdulillah anak-anak kini menyambut kita dengan ramah.
Bahagia rasanya melihat mereka dapat tersenyum kembali," kata Nurzalsabila, relawan WPP.
Dimas, relawan WPP lainnya, menjelaskan bahwa program belajar mengajar di Warung Kamtibmas dilakukan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk menyediakan pendidikan kesetaraan melalui Kejar Paket A, B, dan C bagi anak-anak putus sekolah.
Saat ini, sekitar 75 anak mengikuti berbagai kegiatan pendidikan di Warung Kamtibmas, dengan dukungan penuh dari para relawan muda.
Selain pendidikan, kegiatan di Warung Kamtibmas meliputi mengaji, pelatihan bela diri, hingga budidaya aquaponik dan hidroponik.
Kapolda Irjen Hary Sudwijanto juga menginisiasi pengecatan bangunan untuk mengubah citra kawasan dari kumuh menjadi cerah.
Lurah Andi Arfan mengatakan perubahan ini nyata terasa.