Sebagai Narasumber Capacity Building Media, Dahlan Iskan Sebut Wartawan Sebagai Generalis Minimalis
Sebagai narasumber Capacity Building Media, Dahlan Iskan sebut wartawan sebagai generalis minimalis.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Sebagai narasumber Capacity Building Media, Dahlan Iskan sebut wartawan sebagai generalis minimalis.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Utara ( KPwBI Kaltara) gelar Capacity Building bagi wartawan se-Kaltara.
Dalam gelaran yang dilaksanakan secara virtual tersebut, mengundang wartawan senior, Dahlan Iskan sebagai narasumber.
Baca juga: Debat Publik Pilkada Nunukan, Dani Iskandar-Muhammad Nasir Janjikan Rp 150-250 Juta Setiap RT
Baca juga: Didampingi Tim Korsupgah KPK, Pemprov Kalimantan Utara Genjot Rencana Aksi Pencegahan Korupsi
Baca juga: KIM Gandeng Karang Taruna & Perangkat Desa Malinau Hilir Gelar Pelatihan Informasi untuk Masyarakat
Di awal penyampaian, Dahlan Iskan menyebutkan bahwa wartawan adalah seorang generalis minimalis.
"Tahu banyak bidang tapi tahunya itu tidak mendalam, itu lah yang disebut wartawan. Jadi dia seorang generalis yang minimalis," ucapnya melalui Zoom Meeting, Senin (23/11/20).
Dia mengatakan, pada awal menjadi seorang wartawan, pekerjaan terbanyak yang ia lakukan bukanlah liputan. Tapi memahami persoalan.
"Sebagai lulusan pesantren dan aktivis mahasiswa, kebetulan ilmu-ilmu sosial lebih saya pelajari dibanding ilmu-ilmu ekonomi. Maka saya harus belajar banyak dan untuk itu, senjata kita adalah membaca," terangnya.
Meski begitu, ditambahkan olehnya, wartawan memiliki media belajar lain yang sangat berharga, yakni ketika melakukan wawancara.
Seorang wartawan yang melakukan wawancara, sejatinya tidak hanya bekerja mencari berita, tapi juga sekaligus belajar memahami persoalan.
"Karena itu seorang wartawan harus cerdas, karena dia dituntut untuk memahami persoalan dalam jumlah yang banyak, apa lagi persoalan itu baru bagi dia," ujar Dahlan.
Dia melanjutkan, wartawan dituntut untuk mampu memahami hal-hal baru, karena itu di luar ilmu yang dipelajari.
Baca juga: Tingkatkan Profesionalisme Prajurit TNI, Kodim 0907 Tarakan Gelar Latihan Tembak Jatri Triwulan IV
Baca juga: SDA Migas Akan Habis, Paslon Asmin Laura-Hanafiah Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Nunukan Melalui Ini
Baca juga: Dani Iskandar-Muhammad Nasir Janjikan Pipa Sambungan Air Bersih Secara Gratis Kepada Warga Nunukan
Dia menuturkan, menjadi seorang wartawan harus berani bersikap untuk tidak sok tahu, karena sok tahu akan menjadi boomerang bagi seorang wartawan.
"Waktu wawancara sok tahu, ternyata ketika menulis salah misalnya begitu, nah ini yang pertama-tama harus diperangi oleh semua wartawan," tuturnya.
""Nah seperti ini, Bank Indonesia bisa menjadi sumber belajar bagi teman-teman wartawan, untuk memahami ekonomi bagaimana jadi berita menarik," lanjutnya.
( TribunKaltara.com / Risnawati )