Berita Kaltara Terkini
Norhayati Andris Jelaskan Progres Raperda Hari Jadi & Lambang Kaltara, Sesuai Hasil Sayembara
Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris mengatakan, proses pembahasan Raperda Hari Jadi dan Lambang Provinsi Kaltara akan dibawa ke Kemendagri.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Amiruddin
Politisi PDI-P ini mengaku, akan menyelesaikan Perda Hari Jadi dan Lambang Provinsi Kaltara secepatnya.
"Ini secepatnya kita selesaikan, target akhir bulan ini, karena ini sudah siap draftnya tinggal diketok saja," tuturnya.
Baca juga: Ketua KPU Kaltara Suryanata Al Islami Sebut Zainal Paliwang Siap Beri Hak Jawab di PTUN Samarinda
Baca juga: Perintah Gubernur Kaltara ke Kepala OPD, Zainal Paliwang: Hentikan Semua Proyek Segera!
Baca juga: Gebrakan Zainal Paliwang Seusai Dilantik Jokowi Jadi Gubernur Kaltara, Langsung Perketat Perbatasan
Gubernur Kaltara Minta Raperda Hari Jadi & Lambang Cepat Dibahas, Ini Kata Tokoh Dayak Henock Merang
Proses rancangan peraturan daerah, atau Raperda mengenai hari jadi dan lambang Provinsi Kaltara, saat ini telah masuk di dewan.
Dalam sambutannya, saat sertijab di Gedung DPRD Kaltara, pada Jumat lalu, Gubernur Zainal Paliwang meminta agar dewan segera membahas dua Raperda tersebut.
Di mana nantinya, hari jadi Kaltara diusulkan berubah menjadi di Bulan Oktober, begitu pula dengan lambang Provinsi Kaltara yang diusulkan berubah.
Menanggapi hal ini, Ketua Lembaga Adat Dayak Kaltara mengaku, mendukung perubahan hari jadi dan lambang provinsi.
"Kalau lambang itu, kami ingin yang ada burung enggangnya, untuk hari jadi yang kami mau yang Oktober itu," ujar Ketua Lembaga Adat Dayak Kaltara, Henock Merang, Minggu (21/2/2021).
Menurutnya burung enggang memiliki makna lambang kebesaran bagi masyarakat Dayak.
Adapun hari jadi di bulan Oktober, sesuai dengan ditetapkannya Kaltara sebagai provinsi ke-34.
"Karena burung enggang itu maknanya, lambang kebesaran bagi Dayak, kalau bulan Oktober itukan sesuai saat ditetapkanya Provinsi Kaltara," ucapnya.
Dirinya mengungkapkan, bila lambang dan hari jadi Kaltara yang ditetapkan oleh Gubernur Irianto saat itu, tidak sesuai dengan keinginan pihaknya.
Baca juga: Zainal Paliwang Mulai Jabat Gubernur, Subsidi Ongkos Angkut Jadi Atensi Disperindagkop Kaltara
Baca juga: Resmi Jabat Wagub Kaltara Dampingi Zainal Paliwang, Yansen Siapkan Transisi Pemerintahan di Malinau
Baca juga: Tiba di Tarakan, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang Singgung Aset Daerah hingga Penanganan Covid-19
"Kalau lambang itu, karena dulu Pak Irianto tidak mau pakai, dia hanya pakai lambangnya yang ada saat ini," katanya.
"Begitu juga dengan hari jadi, hanya dia mau pakai tanggal pengangkatan dirinya jadi Penjabat Gubernur," terangnya.
"Jadi, hari jadi yang kita sukai, dan lambang yang kita sukai itu, tidak dipilih oleh Pak Irianto," ucapnya.