Berita Kaltara Terkini
Beber Berbagai Masalah, Kadistan Kaltara Wahyuni Nuzband Sebut Program Food Estate Sebagai PR Besar
Beber berbagai masalah, Kadistan Kaltara Wahyuni Nuzband sebut program food estate sebagai PR besar.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Beber berbagai masalah, Kadistan Kaltara Wahyuni Nuzband sebut program food estate sebagai PR besar.
Kepala Dinas Pertanian Kaltara, Wahyuni Nuzband mengungkapkan program food estate di Bulungan menjadi pekerjaan rumah atau PR besar.
Menurutnya, program yang dicanangkan sejak 2011 lalu, tidak berhasil berjalan maksimal lantaran belum terpadunya tugas dan fungsi antarinstansi.
Baca juga: 40 Babi di Bulungan Mati Mendadak, Dinas Pertanian Kaltara Jelaskan Virus ASF, Menular ke Manusia?
Baca juga: Jangan Khawatir! Dinas Pertanian Bulungan Pastikan ASF Bukan Zoonosis, Tak ada Penularan ke Manusia
Baca juga: Dinas Pertanian Bulungan Pastikan Babi Mati Mendadak Akibat Virus ASF, Tak Ada Penularan ke Manusia
Dirinya mengaku ingin mencarikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi para petani hari ini, lantaran menurut Wahyuni, para petani telah lama bersabar.
Hal tersebut ia ungkapkan saat mengunjungi kawasan satuan permukiman atau SP 8, di Desa Tanjung Buka, Tanjung Palas Tengah, Minggu (13/6/2021).
"Ini jadi PR besar bagi kita, mudah-mudahan ada sinergi yang baik antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten, karena petani kita sudah cukup lama bersabar," ujar Kepala Dinas Pertanian Kaltara, Wahyuni Nuzband.
Wahyuni mengatakan, banyak pihak yang perlu terlibat guna menyukseskan persoalan food estate. Baik dari masalah hulu, tengah hingga hilir.
Di bagian hulu, dirinya mengatakan peran Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR serta Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS dalam hal pembangunan infrastruktur dan irigasi.
Adapun dari bagian tengah dan hilir, ia mengungkapkan pentingnya peran Dinas Pertanian, baik oleh Provinsi Kaltara maupun Kabupaten Bulungan.
"Permasalahan pertanian dari hulu, itu ada dari PUPR sama BBWS terkait infrastruktur dan irigasi," katanya.
"Lalu produktivitas pertanian, pendampingan petani dan pemasaran hasil, ini dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten," tambahnya.
Baca juga: Puluhan Babi Mati Mendadak di Desa Long Yin, Dugaan Virus ASF, Dinas Pertanian Bulungan Ambil Sampel
Baca juga: Mau Dapat Pupuk Bersubsidi dari Dinas Pertanian Malinau, Ini Syarat yang Dipenuhi Kelompok Tani
Baca juga: Digadang-gadang jadi Sektor Unggulan Daerah, Ini Tanggapan Petani Soal Potensi Pertanian di Malinau
Tak hanya pihak pemerintah, guna mewujudkan program food estate, dirinya menginginkan adanya keterlibatan pihak perusahaan baik swasta dan BUMN dari berbagai sektor.
Mulai dari PT Japfa dalam menyerap hasil produksi petani, perbankan dalam menyediakan KUR, PT Pupuk Kaltim dalam program pendampingan Agrosolution, serta asuransi petani dari Jasindo.
"Dan kita harapkan ada investor lainnya seperti dari Japfa, Perbankan untuk KUR-nya, lalu Pupuk Kaltim untuk Agrosolution, Jasindo untuk asuransi," tuturnya.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official