Berita Kaltara Terkini
Masih Bangun Gudang Peledak, PT KHE Sebut PLTA Kayan Mampu Produksi 9.000 MW Listrik
Proyek PLTA Kayan di Provinsi Kaltara, masih dalam progres pembangunan gudang bahan peledak.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Proyek PLTA Kayan di Provinsi Kaltara, masih dalam progres pembangunan gudang bahan peledak.
Di mana akan dilanjutkan dengan pembangunan jalan menuju lokasi pembangunan.
Menurut Direktur Operasional PT KHE, Khaerony, hingga saat ini proses pembangunan PLTA Kayan masih sesuai dalam rencana.
Baca juga: Proyek PLTA Kayan Datangkan Tenaga Kerja Asing Asal China, Imigrasi Kaltim Akui Belum Terima Laporan
Baca juga: Progres Pembangunan PLTA Kayan Terhambat, Bupati Bulungan Syarwani Perintahkan Bentuk Tim Percepatan
"Untuk saat ini progresnya selesai pembangunan gudang penyimpanan handak," ujar Direktur Operasional PT KHE, Khaerony, Senin (14/6/2021).
"Berikutnya segera melakukan pekerjaan konstruksi jalan menuju bendungan," tambahnya.
Proyek yang digadang menghasilkan listrik sebesar 9.000 MW ini, ditargetkan akan mulai beroperasi pada 2025 mendatang, khusus untuk PLTA Kayan 1.
Baca juga: Belum Disepakati, PT KHE Sebut Pembangunan Akses Jalan Menuju PLTA Kayan Terkendala Pembebasan Lahan
"Untuk totalnya 9.000 MW, targetnya untuk PLTA Kayan 1, itu di 2025," ujarnya.
Bila nantinya beroperasi, PLTA Kayan mampu mengaliri listrik untuk kebutuhan se-Kaltara.

Khaerony mengatakan produksi listrik dari PLTA Kayan juga mampu mengekspor ke IKN di Kaltim dan negara tetangga Malaysia.
Adapun untuk di Kaltara, supply PLTA Kayan difokuskan pada KIPI di Tanah Kuning, Bulungan.
Baca juga: Pandemi Covid-19 jadi Alasan PT KHE Sebagai Penyebab Keterlambatan Proyek PLTA Kayan, Singgung China
"Supply ke KIPI Tanah Kuning dan bisa mengaliri ke Ibu Kota Negara baru di Kaltim, bahkan bisa dikirim ke negara tetangga Malaysia," katanya.
Terkait sistem transmisi, PT KHE selaku investor di PLTA Kayan akan melakukan koneksi dengan sistem transmisi milik PLN, dan mengaku siap untuk membangun jaringan transmisi dari pembangkit menuju kawasan industri.
"Nanti terkoneksi sistem transmisi milik PLN, kalau diperlukan kami juga siap untuk membangun jaringan transmisi dari pembangkit menuju ke Bulungan maupun ke KIPI Tanah Kuning," tuturnya.
Pihaknya mengaku mendukung kebijakan dari pemerintah pusat yang memutuskan untuk tidak lagi menambah PLTU.
Baca juga: Pandemi Covid-19 jadi Alasan PT KHE Sebagai Penyebab Keterlambatan Proyek PLTA Kayan, Singgung China
"Kami sangat mendukung kebijakan pemerintah yang beralih ke energi baru terbarukan," katanya.
(*)
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi