Berita Tarakan Terkini

Bantu Pemerintah Atasi PEN, Perusahaan di Tarakan Ekspor Ikan Bandeng Beku Langsung ke Tiongkok

Pandemi, ekspor komoditas perikanan keluar negeri dari Kota Tarakan sudah bisa dilakukan. Secara perdana ekspor ikan bandeng beku langsung ke Tiongkok

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Ekspor perdana ikan bandeng beku di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Meski dalam kondisi pandemi, ekspor komoditas perikanan keluar negeri dari Kota Tarakan sudah bisa dilakukan.

Seperti yang digelar beberapa pekan lalu. Ekspor perdana ikan bandeng beku yang dilakukan PT Tarakan Fiserindo Sipatuo tujuan Tiongkok.

Dibeberkan Faizal Ahmad, PIC PT Tarakan Fiserindo Sipatuo, awal ekspor sebenarnya sudah dimulai Oktober 2019 yakni tujuan ke China menuju Xiamen, kota subprovinsial dari Provinsi Fujian,

Baca juga: Momen Meriahkan HUT ke-75 Bea Cukai, Lepas Perdana Ekspor Ikan Bandeng Beku 25 Ton ke China

Lalu di 2020 lanjutnya, sempat terhenti karena lockdown di masa pandemi. Ia mengakui cukup terasa dampaknya. Tak berputus asa, akhir 2020 lalu, dua kontainer seberat 50 ton kembali dikirim tujuan ke Malaysia lalu ke Kuantam.

“ Lalu di awal tahun 2021 kami kirim ke Kuantam 3 kontainer dengan berat 75 ton. Ada juga yang ke China dengan buyer berbeda tujuan Xiamen, Fuzhou,” bebernya.

Sehingga lanjutnya, pelepasan beberapa pekan lalu bukanlah yang pertama kalinya. Terhitung PT Fiserindo sudah tiga kali melakukan ekspor ikan bandeng ke China atau yang dikenal Tiongkok.

Baca juga: Cabai Rawit dan Ikan Bandeng Ikut Sumbang Deflasi di Kalimantan Utara pada Juni 2021

“Namun untuk pelepasan ekspor dokumen atas nama Tarakan itu baru perdana,” bebernya.

Sebelumnya, biasanya mulai ekspor dari Surabaya dan menggunakan dokumen atas nama wilayah Surabaya sebelum masuk ekspor.

Ia melanjutkan, inisiasi ekspor langsung ini dalam rangka membantu pemerintah untuk mewujudkan pemulihan ekonomi nasional (PEN). “Makanya kami berinisitif membuat semua dokumen atas nama Kota Tarakan. Jadi di Tarakan ini pertama kali langsung Tarakan- Tiongkok meski tetap transit,” ujarnya.

Jalur transit melalui Surabaya sebelum masuk ke kapal ekspor. Lebih jauh ia menceritakan untuk kepengurusan dokumen keluar negeri tidaklah begitu dipersulit menurutnya.

Ekspor perdana ikan bandeng beku di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan.
Ekspor perdana ikan bandeng beku di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Ia mengakui, perusahaan ini baru aktif 2018 awal dan masih baru dalam proses serta tahap perkembangan. Mulai dari SDM yang masih kurang.

Dan berjalannya waktu ada penambahan SDM, kemudian sudah ada kesadaran membantu pemulihan ekonomi Tarakan selaras program pemerintah,” ujarnya seraya menyebutkan owner PT Tarakan Fiserindo Sipatuo bernama H. Suryadi.

Dikatakan Faizal Ahmad, pembeli dari luar sudah ada. Buyer dari Xinjiyang berlokasi di Fuzhou untuk perusahaan-perusahaan penerima ekspor ikan bandeng beku.

Meski masih ada saat ini, pelabuhan-pelabuhan di sana melaksanakan lockdown. Salah satunya lanjutnya, Fuzhou.

Baca juga: Harga Bandeng di Pasar Kabupaten Nunukan Naik Rp 30 Ribu Perkilo, Berikut Daftar Harga Ikan

“Fuzhou juga lagi lockdown, kemudian Xiamen juga sudah ada dua pelabuhan. Tapi kami tetap kirim atas nama Xiamen nanti dilihat situasinya dibongkar di mana karena Xiamen ini ada dua pelabuhan,” bebernya.

Ia melanjutkan, proses pengiriman dari Tarakan ke Xijiang tidak ada kendala. Hanya saja khusus China, pemerintah dan Custom di sana memperketat untuk kepengurusan dokumen.

“Mau gak mau Kementerian Perikanan di Indonesia juga memperketat dari segi regulasi. Tapi tetap kita jail sinergi bagaimana baiknya, dimana Indonesia tetap aman dan perusahaan tetap bisa mengirim,” bebernya.

Lanjutnya lagi, jika tidak ada ekspor, tentu puluhan karyawannya tidak mendapatkan pemasukan.

Update informasi terakhir yang dihimpun pihaknya, karena kondisi Covid-19, Pemerintah Indonesia harus memenuhi prosedur. Ada beberapa perusahaan dimana bukan produknya yang ditemukan mengandung virus Covid-19 melainkan di kemasan.

“Nah itu jadi polemik. Tapi sekarang program pemerintah dalam hal ini BKIPM yang berwenang atas ini itu melakukan uji produk terhadap kemasan itu. Kalau misal hasil uji negatif maka diperbolehkan mengirim,” jelasnya.

Begitu juga swab test untuk karywan di perusahaan diwajibkan lanjutnya. Jika ada yang terinfeksi, maka akan dilakukan investigasi.

“Alhamdulillah sejauh ini di kami alhamdulillah masih aman,” jelasnya.

Baca juga: Sambut Ramadan, Inspirasi Menu Buka Puasa: Cumi Bakar Bumbu Terasi dan Bandeng Masak Keluak

Ia melanjutkan, perusahaan Fiserindo berdiri 2017 dan baru proses aktif awal Mei 2018 di Juata Laut. Produk yang diekspor masih utuh dan tidak ada perlakuan khusus terhadap bahan baku.

“Hanya pencucian, penanganan, kemudian kirim utuh. Masih utuh pengolahan isi perut juga belum ada,” jelasnya.

Ia kembali menjelaskan, adapun yang dikirim dalam bentuk bandeng beku alias masih utuh. Total 2.500 MC, bobotnya kurang lebih 25 ton.

“Kalau ditanya administrasi, dari pemerintah menurut saya masih ringan ya. Masih bisa menutupi cost dan masih dapat untung. Jumlah karyawan kami sekarang 45 orang,” ungkapnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved