Berita Tarakan Terkini

Daftar Antre Masih 20.000, Target Tahun Depan Bisa Sertifikatkan 4.000 Warga yang Ikut Program PTSL

Daftar antre masih 20.000, target tahun depan bisa sertifikatkan 4.000 warga yang ikut program PTSL.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Sebanyak 3.600 warga Tarakan terima sertifikat tanah program PTSL 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Daftar antre masih 20.000, target tahun depan bisa sertifikatkan 4.000 warga yang ikut program PTSL.

Hingga Desember 2021, total Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tarakan telah merealisasaikan penyerahan sertifikat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) lebih dari 20.000 sertifikat.

Data tersebut dimulai sejak 2017 lalu sampai Desember 2021. Dikatakan Agus Sudrajat, Kepala BPN Kota Tarakan, meski sudah ada yang terealisasi, ia tak menampik juga ada yang masih masuk dalam daftar tunggu atau mengantre.

Baca juga: Kaltara Kick Off Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun, Orang Tua Sebut Mendukung Karena ini

“Misalnya yang baru sampai peta bidang masih di kisaran angka 20.000 lebih yang belum ditindaklanjuti untuk disertifikatkan,” beber Agus Sudrajat kepada TribunKaltara.com.

Ia melanjutkan, jenis sertifikat PTSL ada dua. Pertama yang hanya sampai pada proses pengurusan peta bidang.

“Artinya kami ukur, kami petakan dan keluar peta bidang. Kemudian ada yang ditindaklanjuti sampai sertifikat. Untuk peta bidang masih ada 20.000-21.000-an yang belum dilanjut ke sertifikasi,” jelasnya.

Tahun depan lanjut Agus, direncanakan target bisa sertifikasi PTSL sebanyak 4.000 sertifikat. Namun lanjutnya, itu tindaklanjut dari peta bidang yang sudah dilakukan.

Baca juga: Komunitas Tarakan Tempo Doloe Serahkan Helm Tentara Jepang Sisa Perang Dunia II ke Pemkot Tarakan

“Bukan pengukuran dari awal. Tapi dari data peta bidang yang sudah ada,” jelasnya.

Total 4.000 target diperuntukkan di seluruh kelurahan di Kota Tarakan. Nanti akan dibagi per kelurahan secara proporsional.

“Nanti kami targetkan kelurahan ini berapa, kelurahan itu berapa,” bebernya.

Ia berharap targetnya bulan Juni 2022 mendatang sudah selesai dikerjakan.

“Karena kan peta bidang sudah selesai. Tinggal lanjut ke sertifikasi. Lebih cepat lebih baik,” harapnya.

Di Kota Tarakan sendiri lahan-lahan sudah dilakukan pemetaan dan hanya tersisa 2.000 yang belum diukur.

Baca juga: 8 Speedboat Beroperasi dari Nunukan-Tarakan, Arus Penumpang Terpantau Menurun Rabu 15 Desember 2021

“Hanya spot-spot yang belum terukur oleh tim. Spot tidak terukur karena mungkin kemarin yang pemiliknya tidak ada jadi kelewatan sama petugas. Kan kayak petambak kalau di tambak sebulan baru keluar. Seharusnya saat proses pengukuran, pemilik harus ada di lokasi hadir,” bebernya.
Tambahnya lagi, itulah yang saat ini masih menjadi salah satu kendala dalam hal pengukuran. (*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved