Berita Kaltara Terkini
Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu Tempe di Bulungan Terpaksa Kurangi Produksi: Berharap Harga Turun
Kenaikan harga kedelai dirasakan oleh para pengrajin tahu dan tempe. Salah satu pengrajin di Tanjung Selor, Bulungan yakni Misran
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kenaikan harga kedelai dirasakan oleh para pengrajin tahu dan tempe.
Salah satu pengrajin di Tanjung Selor, Bulungan yakni Misran dengan usaha Pakdhe Tahu Arema mengaku, harus mengurangi jumlah produksi harian.
Menurut Misran, langkah tersebut adalah yang paling realistis dilakukan, mengingat menaikan harga jual atau mengecilkan ukuran tahu tempe bukanlah opsi yang tepat.
Baca juga: Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu Tempe Akui Tak Bisa Perkecil Ukuran, Misran: Pelanggan Ngomel
Misran yang sudah 17 tahun bergelut di usaha pengrajin tahu tempe berharap, pemerintah dapat menurunkan dan menstabilkan harga kedelai.
"Kalau harapan saya mintanya ya turun, kalau naik terus gimana ini jualnya susah," kata Misran, Kamis (17/2/2022).
Baca juga: Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu dan Tempe di Tanjung Selor Kurangi Produksi
Misran menuturkan, dengan harga kedelai sebesar Rp 590 ribu per karung membuat keuntungan yang didapat semakin mengecil.
"Jadi sekarang untungnya tipis betul, belum untuk karyawan dan makanannya, jadi saya harap harga kedelai bisa turun," ujarnya.

Menurutnya, proses produksinya itu tidak akan terlalu terganggu apabila harga kedelai di pasaran sebesar Rp 500 ribu untuk satu karung kedelai seberat 50 kilogram.
Baca juga: Pedagang Tahu Tempe Keluhkan Kenaikan Harga Kedelai, Disperindagkop Tana Tidung Bakal Pantau Harga
"Kalau stabil itu kan Rp 500 ribulah, kalau Rp 500 ribu kan mendinganlah, karena kalau sekarang Rp 590 ribu itu tinggi banget, kalau kemarin Rp 500 ribu itu masih mendinganlah," ungkapnya.
(*)
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi