Berita Kaltara Terkini
Pemilu Serentak 2024, Ketua KPU Kaltara Suryanata Al-Islami Minta Honor Petugas KPPS Diperhatikan
Pemilu Serentak 2024, Ketua KPU Kaltara Suryanata Al-Islami minta honor petugas KPPS diperhatikan.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pemilu Serentak 2024, Ketua KPU Kaltara Suryanata Al-Islami minta honor petugas KPPS diperhatikan.
Ketua KPU Kaltara Suryanata Al Islami mengungkapkan, pihaknya menginginkan honor bagi petugas penyelenggara pemilu di tingkat kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) menjadi perhatian dalam Pemilu 2024 mendatang.
Menurutnya, aturan standardisasi honorarium dari Permenkeu, dirasa tidak cukup bagi panitia penyelenggara pemungutan suara yang ada di wilayah Kalimantan.
Baca juga: SDM Balitbangkes Kemenkes Terbatas, Satgas Covid-19 Kaltara Ungkap 32 Sampel Belum Diuji WGS
Hal ini ia sampaikan dalam wawancara eksklusif VIP Room bersama
VIP Room bersama Manager TribunKaltara.com, Sumarsono, belum lama ini.
"Standarnya dari Permenkeu terkait hononarium, ini mendapat protes karena tidak sesuai dengan beban kerja, ada juga yang protes kerjanya cuma segini kok minta tambah," ungkap Suryanata Al-Islami.
"Di Kaltara, KPPS bisa Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta, mungkin bagi teman-teman di Jawa cukup besar, tapi bagi kita di Kalimantan itu belum seberapa, dari biaya hidup berbeda," sambungnya.
Menurut Suryanata, besaran honor bagi petugas KPPS juga harus dihitung berdasarkan beban kerja.
Ini dapat dilihat dari banyaknya petugas KPPS yang minim melaksanakan istirahat, lantaran tidak ingin proses pemilu dianggap tidak sesuai prosedur.
"Mungkin kita lihat secara sekilas mudah, tapi kita tidak pernah membayangkan bagaimana beban kerja, beban pikiran dan beban fisik," katanya.
"Kita minta ke depan, ada perhatian untuk penyelenggara ad hoc. Kenapa? karena kalau kita lihat, standar tenaga kerja, orang itu kerja 8 jam, kalau lebih ada uang lembur, di KPPS itu tidak ada uang lembur, dan itu bahkan ada yang kerja lebih dari 8 jam. Setelah pemungutan suara langsung penghitungan suara tanpa jeda, karena kalau ditunda muncul kecurigaan macam-macam," terangnya.
Baca juga: Masa Jabatannya Habis di 2024, Ketua KPU Kaltara Suryanata Al Islami Bocorkan Soal Rencana Karier
Tak hanya itu, besaran jumlah honor, kata Suryanata, juga sebagai bentuk apresiasi atas kinerja tiap anggota KPPS untuk tetap menjaga integritas dalam menjalankan tugas.
"Karena banyak pihak yang ingin menang dan mungkin menempuh berbagai macam cara, sementara si penyelenggara ini lurus melaksanakan tugas, tentu banyak godaan-godaan, ini penting kita menjaga istikamah penyelenggara dengan mengapresiasi kerja-kerja mereka," ujarnya.
"Jadi bagaimana kerja kerja ini bisa dihargai, tapi paling penting juga keistikamahan untuk mengindari dari godaan-godaan itu," tuturnya.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi