Berita Nunukan Terkini
Warganet Keluhkan Stok Tabung Oksigen di Puskesmas Sedadap, Begini Tanggapan Dinas Kesehatan Nunukan
Warganet keluhkan stok tabung oksigen di Puskesmas Sedadap, begini tanggapan Dinas Kesehatan Nunukan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Warganet di Nunukan kembali mempersoalkan prasarana kesehatan, kali ini terkait ketersediaan tabung oksigen di Puskesmas Sedadap, Kecamatan Nunukan Selatan.
Keluhan mengenai ketersediaan tabung oksigen di Puskesmas Sedadap diposting melalui akun facebook @Martina di grup Peduli Nunukan.
Postingan tersebut akhirnya banjir oleh komentar Warganet.
Dalam postingan tersebut @Martina menuliskan keluhan terhadap pelayanan Puskesmas Sedadap berikut ini:
Baca juga: Kronologi Pengungkapan Kasus Sabu di Perbatasan RI-Malaysia Nunukan, Satgas Pamtas Lakukan ini
'Kepada Yth Dinkes Kabupaten Nunukan dan dinas terkait. Tolong Puskesmas Sedadap mohon diperhatikan stok tabung oksigennya. Karena hari Minggu (21/08/2022) sekira pukul 16.00 Wita ada satu orang warga RT 06 Nunukan Selatan mengalami sesak nafas dan pingsan setelah ikut lomba tarik tambang'.
'Kami selaku panitia dan Ketua RT 06 membawa warga tersebut ke Puskesmas Sedadap. Namun Sampai di sana diperiksa dan mau dipasang oksigen ternyata tabung oksigennya kosong'.
'Makanya saya panik dan marah-marah. Sempat menelepon Ibu Wakil Bupati meminta solusinya seperti apa. Kog di Puskesmas nggak ada stok tabung oksigen. Saya panik banget karena melihat kondisi warga yang sedang sakit (setengah sadar, lemes, satu kali muntah). Dokter bilang observasi dulu, diinfus dululah'.
'Tapi tadi katanya ini orang butuh oksigen. Akhirnya sekira 30 menit petugas Puskesmas datang membawa tabung oksigen yang kecil. Biasa dipakai untuk persediaan di rumah. Intinya tolonglah jangan sampai kejadian serupa terulang lagi di Puskesmas Sedadap. Kasian kalau ada pasien yang kecelakaan atau sesak nafas tapi nggak ada persediaan oksigen di Puskesmas. Terima kasih'.
Tanggapan Kepala Puskesmas Sedadap
Kepala Puskesmas Sedadap, dr Evi Maryani membantah soal pasien yang membutuhkan tabung oksigen.
Menurutnya, pasien yang merupakan seorang anak laki-laki berusia 15 tahun itu tidak membutuhkan oksigen sama sekali setelah melalui pemeriksaan.
Lantaran kadar oksigen dalam darah pasien tersebut kata dr Evi terbilang normal.
"Saat itu saya tidak di tempat. Petugas saya laporkan bahwa warga ramai sekali datang antar anak itu dalam kondisi setengah sadar. Begitu datang teriak-teriak minta pasang oksigen. Padahal belum lagi diperiksa," kata dr Evi Maryani kepada TribunKaltara.com, Jumat (26/08/2022), pukul 19.35 Wita.
Lanjut dr Evi,"Setelah diperiksa kadar oksigen dalam darah bagus aja. Berkisar 96-97 persen," tambahnya.
Ia menjelaskan pasien tersebut murni dehidrasi. Setelah diobservasi selama 30 menit dengan memasang infus pada pasien tersebut, kondisinya normal kembali.
Baca juga: Dua Pekan Harga Telor Ayam di Nunukan Merangkak Naik, Pedagang Sebut Berimbas Turunnya Daya Beli
"Namanya ikut lomba tarik tambang di bawah terik matahari otomatis energinya terkuras. Dehidrasi butuh cairan bukan oksigen. Setelah 30 menit diinfus bagus sudah. Bahkan kata petugas, anak itu bangun mau ikut lomba lagi," ucapnya.
Mengenai tabung oksigen yang sempat dicari oleh petugas atas permintaan warga yang datang, Evi membenarkan hal tersebut.
"Warga yang datang teriak minta dipasang tabung oksigen, jadi petugas panik. Sementara kondisi tabung oksigen lagi kosong. Jadi petugas ambil di gudang farmasi. Tapi nggak dipasang juga waktu itu, karena cukup infus saja sudah baik kondisinya," ujar dr Evi.
dr Evi tak menyangka kejadian itu sampai diposting melalui grup facebook Peduli Nunukan.
"Begitu pasien kondisinya membaik, ibu yang posting status itu sudah minta maaf. Tapi kenapa diposting beberapa hari setelah itu. Saya tidak ngerti motifnya posting untuk apa," tuturnya.
Dinas Kesehatan Nunukan Keluarkan Surat Edaran
Mendengar kejadian itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan mengeluarkan surat edaran perihal arahan dan edaran tentang kegiatan kemasyarakatan (lomba dan pertandingan).
Surat edaran tersebut ditujukan kepada seluruh Kepala Puskesmas dan Direktur Rumah Sakit Pratama se-Kabupaten Nunukan.
Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, H Muhammad Shaleh menjelaskan bahwa pihaknya sudah menindaklanjuti kejadian yang terjadi di Puskesmas Sedadap.
"Kami mengarahkan kepada Rumah Sakit Pratama dan Puskesmas agar melakukan pemberitahuan kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing bila ingin melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang banyak harus mengikuti panduan yang sudah kami sebarkan," ungkap H Muhammad Shaleh melalui telepon seluler.
Panduan yang dimaksud yakni kegiatan yang dibuat oleh masyarakat harus mempunyai dasar kepanitian (surat keputusan).
Baca juga: Libatkan 2 Warga Negara Asing Asal Malaysia Berstatus DPO, Polres Nunukan Ungkap 4 Perkara Narkotika
Lalu, mempunyai izin dan/ atau diizinkan dari instansi yang berwenang (keramaian). Dalam kepanitian harus ada seksi/ koordinator kesehatan.
Kemudian beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan, setiap panitia/pengurus harus menginformasikan kepada fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mengantisipasi hal-hal yang perlu penanganan kesehatan.
"Jadi pemberitahuan atau informasinya disampaikan secara tertulis kepada fasilitas layanan Kesehatan terdekat," imbuh Shaleh.
Penulis: Febrianus Felis