Opini

Kolaborasi Membangun Pendidikan di Kabupaten Tana Tidung

Pendidikan menjadi unsur penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia melalui upaya percepatan pengembangan potensi manusia yang berdaya saing.

Editor: Sumarsono
HO
Githa Nia Br Ginting, S.Tr.Stat (Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Tana Tidung) 

Oleh: Githa Nia Br Ginting, S.Tr.Stat (Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Tana Tidung)

TRIBUNKALTARA.COM - Zaman yang terus berkembang, serta berkembangnya kompleksitas di bidang ekonomi, menuntut kompetensi Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang handal dan adaptif.

Untuk itu, pendidikan menjadi unsur penting dalam mempersiapkan SDM melalui upaya percepatan pengembangan potensi manusia yang berdaya saing terhadap perkembangan zaman.

Maka tidak heran dalam pidato RUU APBN 2022, Senin (16/8/2021), Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) berkomitmen memperkuat investasi di bidang pendidikan untuk menyiapkan SDM yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global.

Namun dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan.

Di antaranya kesadaran masyarakat untuk mengenyam pendidikan, terbatasnya fasilitas atau akses pendidikan, terbatasnya sumber daya ekonomi, disabilitas, dan berbagai faktor lainnya.

Baca juga: Bunda PAUD Tana Tidung Vamelia Ibrahim Dorong Guru PAUD Lanjutkan Pendidikan, Minimal Strata 1

Tidak terkecuali, Kabupaten Tana Tidung sebagai bagian dari Provinsi Kalimantan Utara.

Badan Pusat Statistik ( BPS ) mencatat, rata-rata penduduk Kabupaten Tana Tidung berusia 15 tahun ke atas hanya menempuh jenjang pendidikan kelas 2-3 SLTP.

Dengan kata lain, masih ada sebagian penduduk bahkan belum memasuki tingkat pendidikan SLTA atau belum menyelesaikan program wajib belajar 12 tahun.

Foto bersama dalam acara penyerahan laptop dan Mini Bus secara simbolis oleh Pemerintah Kabupaten Tana Tidung. (TRIBUMKALTARA.COM / RISNA)
Foto bersama dalam acara penyerahan laptop dan Mini Bus secara simbolis oleh Pemerintah Kabupaten Tana Tidung. (TRIBUMKALTARA.COM / RISNA) (TRIBUMKALTARA.COM / RISNA)

Selain itu, pada tahun 2022 tercatat Angka Partisipasi Murni ( APM ) SLTA 47,27 persen dan APM SLTP 77,49 persen.

Rendahnya APM SLTA dibandingkan APM SLTP mengindikasikan adanya anak yang telah menyelesaikan pendidikan di jenjang pendidikan SLTP, namun tidak melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan SLTA.

Penyebab rendahnya tingkat pendidikan

Pertama, merujuk data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menunjukkan masih minimnya infrastruktur fasilitas pendidikan di Kabupaten Tana Tidung.

Hal ini ditandai tidak semua jenjang pendidikan sekolah tersedia di setiap desa ataupun kecamatan.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved