Berita Daerah Terkini
Waspada, Ditemukan 94 Suspek Campak di Kaltim dalam 3 Bulan, Dinkes Kirim Sampel ke Kemenkes
Masyarakat perlu waspada, ditemukan 94 kasus suspek campak di Kalimantan Timur ( Kaltim ) dalam tiga bulan terakhir, Dinkes kirim sampel ke Kemenkes.
TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA – Masyarakat perlu waspada, ditemukan 94 kasus suspek campak di Kalimantan Timur ( Kaltim ) dalam tiga bulan terakhir.
Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Kaltim sudah mengirim sampel ke Kementerian Kesehatan atau Kemenkes untuk mengetahui kepastian apakah benar campak atau bukan.
Diketahui, Kemenkes sudah mengumumkan status Kejadian Luar Biasa ( KLB ) campak di beberapa wilayah Indonesia.
Data Kemenkes , penyakit campak diduga tengah mengalami kenaikan di 31 provinsi se Indonesia.
Sampai saat ini, Dinkes Kaltim mendata terdampat 95 kasus suspek campak.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr Jaya Mualimin menyampaikan peningkatan kasus campak terjadi pada anak selama tiga bulan terakhir.
Baca juga: Dinkes Tana Tidung Temukan Tiga Kasus Suspek Campak: Tunggu Hasil Pemeriksaan, Berharap Negatif
"Kasus campak terjadi di sejumlah wilayah, terutama di minggu kedua ini meningkat dari 19 kasus suspek menjadi 95 kasus suspek," terang dr Jaya, Rabu (8/2/2023).
Pihaknya dalam memastikan temuan kasus suspek tersebut, juga telah mengirimkan sampel darah pasien ke Kemenkes guna diperiksa lebih lanjut.
Meski, belum terdapat hasil pemeriksaan dari pusat terkait pasien-pasien di Kaltim apakah positif campak.
"Kita terus waspada, termasuk telah mengirim sampel ke Jakarta," tegas dr Jaya.
Baca juga: Temukan 6 Kasus, Dinkes Nunukan Tetapkan KLB Campak, Sabaruddin Minta Warga Kenali Gejala Awal
Upaya lain pihaknya kata dr Jaya, mendorong posyandu-posyandu kembali aktif melakukan vaksinasi.
Dinkes Kaltim tetap meminta para orang tua bisa segera memberikan vaksinasi secara lengkap.
Mulai dari imunisasi dasar sejak balita, agar ke depan kesehatan anak-anak mereka dapat terjaga dengan baik dan terhindar dari campak.
"Cakupan vaksinasi campak di Kaltim sudah di atas 80 persen sebetulnya," pungkasnya.
Diketahui, campak merupakan suatu kondisi munculnya ruam merah di seluruh tubuh akibat infeksi virus yang dapat menular.
Baca juga: Dinkes Tarakan Lakukan Imunisasi Campak & Rubela pada Anak, Selama Pandemi 4 Kelurahan Capai Target
Gejala penderita campak yaitu batuk, pilek, demam, muncul ruam merah yang dapat meneybar ke seluruh tubuh, dan bercak putih di mulut.
Seseorang dinyatakan suspek campak apabila mengalami gejala yang mirip dengan campak, namun belum diketahui secara pasti, karena belum dilakukan pemeriksaan penunjang. (uws)
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Diterjang Hujan dan Longsor, Wali Kota Samarinda Soroti Stabilisasi Lereng, Tunda Uji Terowongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.