Wawancara Eksklusif

Keseharian Anies Baswedan Bakal Capres 2024: Tak Pernah Khawatir dengan Apa yang Ditulis di Medsos

Jagat maya ramai dengan berbagai opini terhadap sosok tokoh bangsa yang juga bakal calon presiden atau Capres 2024, Anies Baswedan.

Editor: Sumarsono
Tribunnews/Endra Pramudhiaz
Bakal calon presiden atau Capres 2014 Anies Baswedan saat datang ke Nasdem Tower, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. (Tribunnews/Endra Pramudhiaz) 

TRIBUNKALTARA.COM - Jagat maya ramai dengan berbagai opini terhadap sosok tokoh bangsa yang juga bakal calon presiden atau Capres 2024, Anies Baswedan.

Sebagian menilai mantan Gubernur DKI Jakarta ini berkinerja bagus, yang lain lagi mencibir, mengolok-olok, bahkan ada yang membully.

Bagi Anies Baswedan, persepsi masyarakat tersebut sudah ada sejak lama bedanya kali ini ada timeline media sosial.

"Itu bukan barang baru. Jadi dari dulu ya begitu. Nanti tahun 2050 bukan tidak mungkin nggak begitu di mana-mana ada," ungkapnya saat wawancara eksklusif dengan Tribun Network dikutip Sabtu (4/3/2023).

Menurutnya, obrolan di warung kopi suatu kota zaman dulu juga membicarakan persoalan politik namun tidak kedengaran sampai ke DKI Jakarta.

Padahal di mana-mana orang membicarakan dengan tone yang bervariasi.

"Jadi kalau bahasa Jawanya ngrasani itu, bukan barang baru. Dibicarakan dengan negatif juga bukan barang baru mengapa jadi terkejut," tutur pria yang sudah mendapat dukungan dari tiga partai politik.

Baca juga: Keseharian Anies Baswedan Usai Diusung Bakal Capres, Keliling Nusantara Bagai Perjalanan Spiritual

Berikut lanjutan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Anies Baswedan.

Apakah Pak Anies Baswedan sempat mengikuti percakapan di media sosial terhadap mereka yang membully bagaimana perasaan Anda?

Itu bukan barang baru. Jadi dari dulu ya begitu. Nanti tahun 2050 bukan tidak mungkin nggak begitu di mana-mana ada.

Terus bedanya apa, kalau dulu memang tidak kedengaran hanya di warung kopi membicarakan tentang politik.

Kalau sekarang warung kopi di kota x nggak kedengaran sama kita yang di kota Jakarta. Padahal di mana-mana orang membicarakan dengan tone yang bervariasi.

Jadi kalau bahasa Jawanya ngrasani itu, bukan barang baru. Dibicarakan dengan negatif juga bukan barang baru mengapa jadi terkejut.

Bakal calon presiden Anies Baswedan didamping mantan Wali Kota Bontang Andi Sofyan Hasdam melayani wartawan usai menghadiri sebuah diskusi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (19/2/2023).
Bakal calon presiden Anies Baswedan didamping mantan Wali Kota Bontang Andi Sofyan Hasdam melayani wartawan usai menghadiri sebuah diskusi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (19/2/2023). (Tribun Kaltim/Nevrianto)

Jadi buat Pak Anies Baswedan ini biasa saja?

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved