Berita Bulungan Terkini

Kolaborasikan dengan Pusat, Tahun ini 5 Desa di Hulu Sungai Kayan Bulungan dapat Sinyal Ponsel 4G

Kolaborasi dengan Pusat, Pemerintah Kabupaten Bulungan terus berupaya mengurangi kawasan blankspot atau daerah tanpa sinyal telekomunikasi.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA / EDY NUGROHO
Penyeberangan di Desa Long Bia, Kecamatan Peso, di wilayah hulu Sungai Kayan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Kolaborasi dengan Pusat, Pemerintah Kabupaten Bulungan terus berupaya mengurangi kawasan blankspot atau daerah tanpa sinyal telekomunikasi.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah di wilayah hulu Sungai Kayan, yang selama ini jaringan selulernya masih terbatas. Bahkan beberapa masih blankspot.

Tahun ini, diinformasikan oleh Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kabupaten Bulungan, Andriana, masyarakat di beberapa desa di wilayah hulu Kecamatan Peso, bisa menikmati jaringan seluler. Bahkan jaringan 4G.

Penambahan kapasitas melalui pembangunan tower BTS ( base transceiver station) ini, dilakukan melalui program Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), bekerjasama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).

Baca juga: Anggarkan Rp 12 Miliar, Pemkab Bulungan Bangun Jalan 3,6 Kilometer di Tanjung Palas Barat

Ilustrasi banjir menggenangi akses jalan dan pemukiman warga di Kampung Bulu Perindu, Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara, banjir disebabkan oleh meluapnya air Sungai Kayan.
Ilustrasi banjir menggenangi akses jalan dan pemukiman warga di Kampung Bulu Perindu, Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara, banjir disebabkan oleh meluapnya air Sungai Kayan. (TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI)

Dari pihak Pemkab Bulungan sendiri, hanya bertanggung jawab mempersiapkan lahan, dan perizinannya. Untuk pembangunan sepenuhnya dari pusat.

Dikatakan Adriana, pembangunan tower BTS di Long Pelban, melanjurkan program tahun 2022 lalu. Di mana melalui BAKTI dibangun BTS, dan bisa melayani jaringan seluler di sekitar lima desa di Kecamatan Peso.

Meskipun sementara ini, masih terbatas dan hanya memungkinkan digunakan oleh masyarakat terdekat tower. Dalam hal ini di sekitar kantor desa. 

“Kita sudah fasilitasi melalui program Bakti, Long Pelban, Insya Allah tahun ini. Beberapa desa sebenarnya sudah ada tahun lalu, dan tahun ini bisa digunakan, seperti Long Lejuh, Long Lian, Long Buang dan Long Yin,” ujarnya. 

Perkembangan terkini terkait fasilitas jaringan seluler itu, beberapa desa sudah aktif. Seperti di Long Pelaah, Long Lian dan Lepak Aru.

Namun ada juga yang sempat gagal seperti di Desa Long Lasan, karena masih terkendala persoalan lahan untuk pembangunan towernya.

“Sudah aktif, tapi memang kadang yang jadi kendala adalah suplai listriknya. Mungkin nanti akan ada genset sendiri atau tata surya, nanti itu juga jadi usaha desa. Ini juga berproses, pelan-pelan kita lakukan pengembangan dan pemenuhan fasilitasnya,” jelasnya.

Program pengadaan tower untuk jaringan telekomunikasi ini merupakan hibah dari kementerian untuk beberapa desa di Bulungan. Bukan dalam bentuk uang tetapi langsung pengadaan tower jaringan itu. 

Terpisah Camat Peso Joni Kule meengatakan, desa-desa di hulu sebagian besar sudah merasakan jaringan 4G, meskipun masih terbatas.

Sementara ini untuk ibu kota kecamatan yakni Desa Long Bia, juga masih terkendala karena kapasitas kurang. Rencananya peningkatan fasilitas jaringannya masih berproses.

Baca juga: Rencana Pembentukan DOB Tanjung Selor Tetap Berprogres, Pemkab Bulungan Berupaya Penuhi Persyaratan

Speedboat melintas di atas Sungai Kayan di Desa Muara Pangean, Kecamatan Peso, Bulungan, yang akan menjadi lokasi bendungan 1 PLTA Kayan
Speedboat melintas di atas Sungai Kayan di Desa Muara Pangean, Kecamatan Peso, Bulungan, yang akan menjadi lokasi bendungan 1 PLTA Kayan (TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI)

“Long Bia ini rencana menaikkan kapasitas kekuatan jaringannya, dan untuk itu perlu menambah ketinggian tower sekitar 20 meter, itu belum. Tapi memang walau sudah ada jaringan, itu masih terbatas, kadang hanya bisa mengakomodir hingga 20 pengguna saja,” katanya. 

Untuk diketahui, fokus layanan jaringan Bakti untuk telekomunikasi ini adalah kantor desa dan juga puskesmas, belum untuk umum. Sementara masih untuk daerah sekitar tower atau desa.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved