Berita Daerah Terkini

Terduga Teroris ABU Ditangkap Densus 88 di Surabaya, Sudah Pernah Ditahan Terkait Terorisme

Seorang terduga teroris berinisial ABU (52) ditangkap anggota Densus 88 Mabes Polri di Jalan Kalimas Madya III Nyamplungan, Surabaya, Jumat (2/6).

Editor: Sumarsono
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews
Ilustras- Tim Densus 88 Mabes Polri menangka seseorang terduga teroris di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (2/6) lalu. 

S mengaku tidak mengetahui pasti aktivitas apa yang dilakukan sang adik hingga akhirnya terseret kasus hukum dugaan tindak pidana terorisme sebanyak dua kali.

Setahu dia, adiknya memiliki aktivitas berkumpul dan mengaji secara berkala, bertempat di sebuah masjid yang berada dalam kawasan Sidotopo, Kenjeran, Surabaya.

Terkadang aktivitas berkumpul dan mengajinya itu berlangsung di luar Kota Surabaya.

S juga tidak tahu, kemana saja tujuan dan lokasi pengajian yang dilakukan sang adik dan kawan-kawannya.

"Dia memang ngaji. Kadang di Sidotopo (masjid). Kadang-kadang di luar kota. Tapi enggak ngerti. Luar kotanya kita enggak pernah tanya. Enggak tahu," katanya.

Mengenai pekerjaan dan penghasilan sang adik hingga bisa menghidupi istri dan kelima anaknya, S mengatakan, adiknya diketahui meracik teh herbal.

Hasil racikan dijual di beberapa toko yang bersedia menjual produk buatannya. Kemudian, ada juga produk obat-obatan herbal berbahan minyak zaitun.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Seorang Kepala Sekolah di Lampung, Diduga Terkait Teroris Jaringan Jamaah Islamiah

Bahkan, kepiawaian meracik obat-obatan herbal itu, membuat sang adik sempat membuat produk cuka berbahan buah yang berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

Produk herbal cuka buah buatan adiknya itu, ungkap S, dibagi-bagikan gratis pada para tetangga yang sakit ataupun kondisi imunitasnya menurun, pada saat pandemi Covid-19.

"Bikin teh herbal, dikirim. Sama ngajar. Iya teh herbal. Kadang kapsul. Minyak zaitun dicampur apa gitu. Sama jualan cuka.

Kalau cuka buah itu, cuma-cuma. Waktu Covid dikasih ke orang cuma-cuma. Iya, kalau ada yang sakit, sembuh," pungkasnya. (Tribun Network/hur/wly)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved