Berita Daerah Terkini

Dapat Tudingan Negatif, Ibu Balita Positif Narkotika di Samarinda Beri Penjelasan: Mau Makan Susah

ibu dari N, balita di Samarinda positif narkotika setelah meminum air bercampur sabu dari tetangganya harus mendengar tudingan menjadi pemakai sabu.

TRIBUNKALTARA.COM / RITA LAVENIA
N dan ibunya (baju merah) saat mendapatkan kunjungan dari Balai Rehabilitasi Tanah Merah, Senin (12/6) lalu di Jalan Sentosa, Gang Kenangan, Sungai Pinang Kota Samarinda. 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Seakan sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Hal itu yang dirasakan Meli (32) ibu dari N, balita di Samarinda yang positif narkotika setelah meminum air bercampur sabu dari tetangganya.

Bagaimana tidak, sudah anak satu-satunya yang baru berusia tiga tahun menjadi korban tak bertanggungjawab oleh tetangganya sendiri, Meli juga harus mendengar tudingan menjadi pemakai narkoba.

"Buat makan saja saya susah. Bagaimana bisa saya punya pikiran mau pake sabu yang harganya mahal?" Ucap Meli kepada Tribunkaltara.com, Rabu (14/6/2023).

Ia pun sempat terpukul sebab ada isu yang mengatakan kemungkinan N telah sering tercekoki sabu dari air susu ibu (ASI) yang diminum atau dari dirinya.

Baca juga: Sudah Bentuk Tim, Balita Positif Sabu di Samarinda Diobservasi di Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2A) Samarinda, Senin (12/6/2023) kemarin, mengunjungi N dan ibunya di rumahnya.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2A) Samarinda, Senin (12/6/2023) kemarin, mengunjungi N dan ibunya di rumahnya. (Tribun Kaltim)

Namun kembali ia menegaskan bahwa sejak lahir sang anak hanya mengonsumsi susu formula.

"Saya kerja banting tulang karena saya orangtua tunggal. Walaupun susah, saya mau anak saya memiliki masa depan. Jadi tudingan saya menggunakan narkoba itu hanya fitnah," tegasnya.

Sebelumnya juga dari pengakuan tersangka, atau TR, yang memberikan air bercampur sabu itu, bahwa pada Selasa (6/6) lalu atau di hari kejadian, ibu korban sendiri yang datang untuk meminjam uang.

Namun lagi-lagi Meli membantah keras pengakuan tersangka itu.

Ia meyakinkan bahwa di hari itu, tepatnya Pukul 16.00 Wita dirinya terpaksa datang ke kediaman rekan kerjanya itu karena terus-terusan ditelfon dan dikirimi pesan oleh TR.

"Dari pagi dia (TR) sudah minta saya datang karena minta dicabutkan uban," bebernya.

Namun karena menganggap TR adalah rekan kerja dan akrab, dirinya akhirnya memenuhi permintaan itu setelah pekerjaan rumahnya selesai.

Setibanya di sana, Meli langsung mencarikan rambut putih TR, sedangkan anaknya atau N asyik bermain di ruang tamu.

Tidak berselang lama N meminta minum.

Karena tak ingin bolak balik, Meli akhirnya memintakan air kepada sang tuan rumah, yakni TR.

"Dia langsung ambil air yang ada di bawah meja. Saya tidak ada pikiran apa-apa karena dia teman saya, jadi langsung meminumkan air itu kepada anak saya," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved