Berita Daerah Terkini

Dapat Tudingan Negatif, Ibu Balita Positif Narkotika di Samarinda Beri Penjelasan: Mau Makan Susah

ibu dari N, balita di Samarinda positif narkotika setelah meminum air bercampur sabu dari tetangganya harus mendengar tudingan menjadi pemakai sabu.

TRIBUNKALTARA.COM / RITA LAVENIA
N dan ibunya (baju merah) saat mendapatkan kunjungan dari Balai Rehabilitasi Tanah Merah, Senin (12/6) lalu di Jalan Sentosa, Gang Kenangan, Sungai Pinang Kota Samarinda. 

Malam harinya, N mulai menunjukan gelagat tak biasa. Seperti terus mengoceh, tak mau makan, minum ataupun tidur.

Meli yang awalnya mengira anaknya kerasukan pun menanyakan perihal air yang diberikan oleh tetangganya itu.

Namun secara mendadak TR tak lagi menjawab pesan dan memblokir kontaknya.

Setelah kasus ini bergulir, TR akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan di Mapolresta Samarinda.

Pewarta inipun mencoba mendatangi kediaman korban dan pelaku yang berada di kawasan Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Kota.

Baca juga: Balita Positif Sabu Diobservasi Libatkan Beberapa Dokter, Efeknya ke Saraf jika tak Segera Ditangani

Di sana para tetangga mengatakan bahwa Meli dan anaknya merupakan pribadi yang hangat.

Yuliana (36), yang tinggal tepat di samping rumah korban menjelaskan, sehari-harinya ibu dari N bekerja sebagai karyawan di salah satu warung makan.

Selain itu untuk mendapatkan penghasilan tambahan, Meli juga menjual hasil kebun secara online.

"Kalau kerja, anaknya (N) pasti dibawa karena tidak ada yang menjaga," bebernya.

Kemudian di hari N meminum air, mereka juga merasa heran sebab balita laki-laki itu terus mengoceh sendiri dan terdengar membongkar barang-barang hingga dua malam berturut-turut.

"Kami kira keteguran (kerasukan roh halus). Karena enam bulan mereka di sini, anak itu enggak pernah ribut seperti itu," jelasnya.

Sementara itu, Tasiman (45) yang merupakan ketua RT setempat mengatakan bahwa Meli dan anaknya memang merupakan pendatang yang belum terdaftar sebagai warga mereka.

Namun diketahui bahwa Meli merupakan pendatang dari Kota Balikpapan yang tinggal di salah satu kontrakan warganya.

Sementara untuk TR dan R, dikatakannya juga merupakan warga baru yang juga tak melapor telah tinggal di wilayah RT-nya.

"Tapi dari informasi warga sekitar, ibu itu (TR dan R) tertutup. Tapi kontrakannya selalu ramai didatangi orang-orang bermobil. Apalagi kalau malam," bebernya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved