Jemaah Haji Tarakan Pulang 13 Juli 2023, Kemenag Ungkap Sempat Terjadi Kemacetan saat Menuju Mina

Ia menambahkan, memang saat wukuf di Arafah, dan mabit di Mina saat melontar sejak dulu tenda tidak pernah cukup disiapkan sehingga ada yang tidak mendapatkan tenda oleh maktab atau panitia Arab Saudi.

“Memang selalu kurang karena memang tempatnya sempit dan sudah kita bayar. Dulu saya berangkat sampai tidur di luar tenda, lansia masuk tenda. Kalau mau tidur di dalam semua ya baku tindis. Harus ada mengalah. Kecuali jemaah 2022 agak renggang karena jemaah sedikit,” paparnya.

Ia melanjutkan memang ada beberapa orang di luar tenda dan untuk jemaah Tarakan mengakui tidak masalah karena fisik juga masih muda dan mengalah kepada jemaah yang lebih tua.

“Jemaah sampaikan tetap di luar yang penting orangtua di dalam. Kondisi kesehatan alhamdulllah jemaah haji ada beberapa batuk. Waktu manasik kami larang minum air es. Kan sudah terik panas, minum es kebanyakan. Ada juga orangtua sakit karena kelelahan, cuaca, orang banyak ketemu tapi sementara ini dilaporkan sakit tidak parah,” ujarnya.

Dan per Selasa (4/7/2023) hari ini semua jemaah selesai melaksanakan tawaf ifadah sebanyak 150 orang untuk gelombang pertama.

Ia menjelaskan kloter empat ada gabung dengan jemaah Malinau dan Bulungan.

Namun kepulangan berbeda.

Baca juga: Jatah Makan Korban Kebakaran Dibeli dari Pelaku UMKM Secara Bergantian, Dikoordinir Baznas Tarakan

“Kalau Bulungan langsung ke Bulungan, Malinau juga. Kami tidak tahu bagaimana,” jelasnya.

Untuk jemaah haji Tarakan, biasanya dikumpulkan di Masjid Islamic Center dan kemudian akan ada sambutan dari Wali Kota.

“Nanti kemudian anggota keluarga menjemput untuk dibawa pulang ke rumah,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah