Berita Tarakan Terkini

Jemaah Haji Tarakan Pulang 13 Juli 2023, Kemenag Ungkap Sempat Terjadi Kemacetan saat Menuju Mina

Dijadwalkan 13 Juli 2023 mendatang, jemaah haji dari Tanah Suci Mekkah akan tiba di Tarakan. Setelah sehari sebelumnya tiba di Embarkasi Balikpapan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
DOKUMENTASI PETUGAS HAJI KEMENAG TARAKAN
Aktivitas jemaah haji kloter 4 asal Tarakan kini sudah selesai melaksanakan tawaf ifadah. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Dijadwalkan 13 Juli 2023 mendatang, jemaah haji dari Tanah Suci Mekkah akan tiba di Tarakan. Setelah sehari sebelumnya tiba di Embarkasi Balikpapan pada 12 Juli 2023.

Untuk kedatangan jemaah haji kali ini dikhususnya kloter empat gelombag pertama, berangkat dari Jeddah menuju Embarkasi Balikpapan.

“12 Juli bermalam di Balikpapan dan sampai di Balikpapan mereka bermalam semalam dan 13 Juli berangkat ke Tarakan pakai pesawat Citilink. Jadi berangkat jam 09.55 WITA dari Balikpapan dan tiba 11.05 WITA. Ini di luar dari jemaah haji tambahan sebanyak tujuh orang dari Tarakan kemarin,” ungkap H.Muhammad Aslam, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Tarakan.

Ia menyebutkan, saat ini 157 jemaah haji sudah selesai melakukan ibadah tawaf ifadah. Tawaf ifadah adakah ibadah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.

Baca juga: Tak Bangun Dapur Umum, Makan Korban Kebakaran Tarakan Dibeli dari UMKM, Habiskan Rp 21 Juta Sehari

Dijelaskan H. Muhammad Aslam, untuk kloter keempat dimana ada jemaah haji asal Tarakan sebanyak 150 orang yang berangkat kemarin, hanya mengisi waktu mengunjungi tempat bersejarah sembari menunggu jadwal kepulangan.

Secara keseluruhan jemaah haji asal Tarakan sudah melaksanakan semua rangkaian ibadah haji.

“Terakhir kemarin mereka membawa jemaah lansia tawaf ifadah. Ini tawaf rukun. Setelah itu, selesai semua rangkaian ibadah haji. Ini untuk kloter empat mereka menunggu waktu kepulangan ke Tanah Air, sudah laksanakan kegiatan haji mulai dari wukuf di Arafah 9 Zulhijjah kemarin dan mereka sebelumnya sudah dibawa ke Arafah tanggal 8 Zulhijjah kemarin,” papar H. Muhammad Aslam.

Selanjutnya, setelah melaksanakan salat Zuhur dan Azhar, ada khutbah wukuf dan sampai sorenya di tanggal 9 Zulhijjah dan Magribanya jemaah dibawa ke Musdalifah.

Dari Musdalifah, jemaah lanjut dibawa ke Mina dan tanggal 10 Zulhijjah, jemaah melontar.

“Kemudian sampai tanggal 12 mereka kembali ke Mekkah melaksanakan tawaf ifadah. Jadi memang ada beberapa kegiatan kemarin agak lama contohnya di Musdalifah, biasanya paling lama jam 10 siang mereka dibawa ke Mina karena di Musdalifah tidak ada atap. Kalau normal sebenarnya Magrib dibawa ke Musdalifah, dari Arafah, nanti subuhnya mereka dibawa ke Mina,” urainya.

Tahun ini special, jemaah banyak dan ada tambahan hampir seluruh dunia, sehingga ketika dibawa dari Musdalifah ke Mina, banyak dari daerah lain negara lain berjalan kaki dan bis terhambat alias macet parah.

“Jadi dalam satu maktab kan 9 kloter. Mereka tujuh bis dibawa dari Arafah ke Musdalifah dan menjemput lagi menjemput dari kloter lain. Dibawa dulu ke Mina dan tujuh delapan bis kembali bawa kloter lain. Ketika mereka mau jalan ke Mina sudah macet parah karena banyak jemaah negara lain jalan kaki menghambat. Perginya saja sudah lama bagaimana kembalinya,” papar H.Muhammad Aslam.

Ia melanjutkan, belum lagi ada beberapa miss komunikasi dan ada tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana mestinya.

Sehingga ada jemaah terhambat sampai pukul satu siang dibawa ke Mina seharusnya Subuh dibawa ke Mina.

“Hampir jam satu dibawa ke Mina, bukan jemaah kita tapi seluurh dunia dan yang jalan kaki menghambat semua. Menag kemarin sudah melapor ke sana, dan memberi masukan ke mereka ini harus diinvestigasi kenapa, apa masalahnya tapi sementara masalah awal karena pejalan kaki yang menghambat dan masih banyak jemaah lain,” ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved