Berita Daerah Terkini
Tiket Pesawat ke Berau Hampir Rp2 Juta, Pelajar dan Mahasiswa Demo Desak Pemerintah Intervensi Harga
Massa yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa asal Berau di Samarinda melakukan aksi demo depan Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (27/7/2023).
TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Massa yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa asal Berau di Samarinda melakukan aksi demo depan Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (27/7/2023).
Mereka membawa puluhan karang bunga berisi tulisan memprotes mahalnya harga tiket pesawat dari Balikpapan - Berau, Samarinda – Berau atau pun sebaliknya.
"Selamat kepada Bupati yang sukses membuat tiket menjadi mahal.
Kami di perantauan sangat sulit kembali ke tanah kelahiran kami," teriak orator, salah seorang mahasiswa asal Berau, Oki, saat menyampaikan aspirasi.
Puluhan pelajar dan mahasiswa itu juga melakukan aksi penyematan secara simbolis 20 karangan bunga yang bertuliskan ucapan selamat atas mahalnya harga tiket pesawat.
Mereka juga menyampaikan tuntutan kepada pemerintah.
Koordinator Lapangan, Rijal, mengungkapkan aksi kali ini dilakukan guna mendesak maskapai dan pemerintah. Maskapai diminta transparan dalam penentuan harga tiket.
Baca juga: Tarif Tiket Pesawat Masih Mahal, Dampak Perang Rusia dan Ukraina, Harga Avtur Dunia Alami Kenaikan
"Upaya transparansi dalam penetapan harga kami desak maskapai melakukan itu. Hal tersebut belum pernah dipublish," ungkap Rijal.
Keterbukaan informasi publik terkait transparansi penentuan harga tiket harus disampaikan dan ini meminimalisir dugaan terjadinya monopoli.
"Agar tidak ada lagi dugaan mafia tiket," imbuhnya.
Rijal dan rekan-rekannya berdemo di Kantor Gubernur Kaltim karena memang banyak yang sekolah dan kuliah di Kota Samarinda.

Mereka juga mendesak pemerintah segera melakukan intervensi terhadap mahalnya tiket pesawat ke kawasan pariwisata tersebut.
"Kami menilai Gubernur Kaltim punya kewenangan untuk berkoordinasi dan menekan harga tiket dari Berau - Balikpapan dan Samarinda pun sebaliknya," ucap Rijal.
Rijal menyebut telah melihat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 terkait Tarif Batas Atas (TBA) ditentukan oleh tarif jarak penerbangan dan Tarif Batas Bawah (TBB) ditentukan oleh 35 persen dari batas atas, dari masing-masing kelompok pelayanannya belum maksimal dilakukan.
"Ya kalau melihat jangkauan di aplikator, Berau-Balikpapan mencapai Rp1,8 juta.
Semestinya jika mengikuti regulasi Menhub, batas atas mencapai Rp1,2 juta, hari ini malah di atas itu," kritiknya.
Baca juga: KPPU Pantau Perbedaan Harga Tiket Pesawat, Penumpang Keluhkan Mahalnya Tiket ke Kalimantan Timur
Kesulitan para pelajar tentu dirasakan, terlebih jika menggunakan transportasi jalur darat dari Samarinda ke Berau.
Apalagi risiko perjalanan yang harus ditempuh jika mudik.
Maka dari itu, transportasi udara yang telah ada dituntut agar bisa terjangkau, terlebih bagi keluarga yang bukan kalangan menengah ke atas.
"Dengan budget atau cost besar tentu kami sulit menjangkau, kecuali melalui jalur darat," pungkas Rijal.
Diketahui, Bandara Kalimarau di Tanjung Redeb hingga kini melayani penerbangan dua maspakai yakni Wings Air dan Citilink
. Pantauan Tribunkaltim di salah satu aplikasi jasa penjualan tiket pesawat, Kamis (27/7/2023), untuk penerbangan Selasa 1 Agustus 2023 rute Balikpapan-Berau, tertulis harga tiket maskapai Citilink penerbangan pagi hingga siang berkisar antara Rp1,6 juta hingga Rp1,8 juta.
Sedangkan Wings Air penerbangan pagi, siang maupun sore tercatat Rp1,9 juta atau hampir tembus Rp2 juta sekali perjalanan.
Habis Gaji yang UMK
Salah seorang warga yang mengeluhkan harga tiket mahal yakni Kamila. Untuk ke Balikpapan saja, harga tiket pesawat mencapai Rp1,8 Juta.
"Harganya sangat mahal," ungkapnya kepada Tribunkaltim, Kamis (20/7/2023) pekan lalu.
Menurutnya, mahalnya tiket pesawat itu harus menjadi perhatian serius bagi seluruh pengambil kebijakan.
"UMK di Berau ini hanya Rp3,6 juta. Harga tiket pesawat Rp1,8 juta artinya UMK Berau habis untuk tiket pesawat pergi dan pulang saja," bebernya.
Dituturkannya, selain harga tiket yang terbilang mahal, fasilitas pelayanan yang diberikan maskapai pun kurang maksimal.
Baca juga: Februari 2023 Kaltara Alami Inflasi 4,64 Persen, BPS Kaltara: Dipicu Harga Tiket Pesawat Tinggi
Seharusnya dengan harga yang cukup mahal, bisa mendapat pelayanan yang lebih baik. "Air minum saja tidak diberi, apalagi konsumsi. Padahal harga tiket mahal banget," kritiknya.
Sementara itu, Kepala BLU Bandara Kalimarau, Ferdinan Nurdin mengatakan, ada empat poin besar yang mempengaruhi mahalnya harga tiket pesawat saat ini.
Pertama, penggunaan avtur yang mencapai kisaran angka 35,76 persen.
"Harga avtur di Indonesia lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat dan regional Asia Pasific. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor.
Yakni, biaya perolehan, biaya penyimpanan, biaya distribusi dan regulasi perpajakan," ujarnya.
Kemudian kondisi geografis di Indonesia menjadi salah satu tantangan untuk menurunkan harga avtur di seluruh Depot Pengisian Bandar Udara (DPBU).
Poin kedua, biaya overhaul dan pemeliharaan pesawat yang mencapai kisaran angka 16,19 persen. Ferdian melanjutkan poin ketiga, adalah harga sewa pesawat.
Poin keempat, adalah premi asuransi pesawat yang mencapai kisaran angka 6,93 persen.
Baca juga: Imbau Warga Bijak Berbelanja Kebutuhan Jelang Nataru, Harga Tiket Pesawat Turun Bisa Tekan Inflasi
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan premi asuransi cukup tinggi.
Yakni biaya untuk perbaikan pesawat melonjak, salah satu faktor utamanya adalah usia pesawat yang tidak lagi muda. Kemudian, jumlah “kecelakaan” yang diasuransikan naik.
Tingginya harga tiket itu juga, bukan tanpa dasar. Dimana, ada UU nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
Kemudian PP Nomor 32 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Penerbangan.
Permenhub No. PM. 20 tahun 2019 tentang Tata Cara dan Formulasi Perhitungan Tarif batas atas penumpang pelayanan kelas ekonomi angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri.
Serta Kepmenhub nomor KM. 106 Tahun 2019 tentang tarif batas atas penumpang pelayanan kelas ekonomi angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri.
DPRD Dukung Aksi Pelajar dan Mahasiswa
Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengapresiasi unjukrasa massa dari Keluarga Pelajar Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) Samarinda, memprotes mahalnya harga tiket maskapai menuju Berau.
Perlu diketahui, harga tiket mahal menjadi masalah yang belum selesai, baik itu rute Berau-Samarinda, Samarinda-Berau, Berau-Balikpapan, Balikpapan-Berau.

“Saya apresiasi itu. Mereka berani membuka suara untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Berau,” jelasnya kepada Tribunkaltim, Kamis (27/7/2023).
Menurutnya, permasalahan ini bukan lagi masalah baru, tetapi masalah yang belum selesai.
Wajar jika mahasiswa meminta langsung kepada Pemkab Berau, untuk menurunkan harga.
Apalagi, sesuai dengan apa yang disampaikan KPMKB bahwa alternatif jalur darat juga tidak memadai sebagai transportasi aman.
Menurutnya, Bupati Berau sebagai orang nomor satulah yang mengambil kebijakan dan tempat mengadu terkait masalah tiket maskapai.
Begitu pula DPRD Berau sebagai wakil rakyat, tentu mendorong harga tiket untuk turun.
“Saya tidak menganggap bahwa pemkab tidak ada tindakan. Sudah ada, tapi mungkin harus dipikirkan opsi lain,” tegasnya.
Untuk diketahui, masuknya pesawat Citilink menjadi angin segar untuk menekan harga tiket yang sebelumnya hanya dilayani Lion Air Group.
Baca juga: Februari 2023 Kaltara Alami Inflasi 4,64 Persen, BPS Kaltara: Dipicu Harga Tiket Pesawat Tinggi
Namun harga tiket masih terus mahal hingga menyentuh Rp1,8 juta.
Jika masalah tiket mahal ini terus berlarut, imbasnya tidak hanya pada minimnya penerbangan, tetapi roda ekonomi dan pariwisata Berau akan sulit maju.
Padahal menggerakkan pariwisata menjadi sumber pendapatan asli daerah masih merupakan cita-cita hingga saat ini.
“Kita tidak bisa berbicara memajukan ekonomi, pariwisata jika harga tiket saja belum bisa turun. Coba kalau harga lebih murah. Wisatawan juga banyak yang masuk ke Berau,” tegasnya.
Politisi Partai NasDem ini mendorong Pemkab Berau untuk memperjuangkan pesawat berbadan besar untuk masuk kembali.
Sebab, Bandara Kalimarau sudah memiliki garbarata. Sejauh ini hanya ATR yang beroperasi.
“Kita punya garbarata, pesawat besar itu harus diperjuangkan untuk masuk kembali,” tegasnya.
Pihaknya juga sudah berusaha untuk melakukan hearing untuk mencari jalan usaha carter melalui perusahaan daerah Berau.
“Ini bukan semata-mata mencari kesalahan pemkab ya, aksi demo itu memang mewakili masyarakat, dan masalah ini seharusnya bisa selesai,” tegasnya. (m07/uws)
Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Diterjang Hujan dan Longsor, Wali Kota Samarinda Soroti Stabilisasi Lereng, Tunda Uji Terowongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.