Berita Malinau Terkini

Pengcab Pertanyakan Transparansi Dana Cabor Malinau, KONI Didesak Kedepankan Musyawarah

Tahun 2023, Pengurus Cabang Olahraga atau Pengcab di Malinau telah menerima anggaran pembinaan dan keolahragaan dari KONI Malinau.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Ilustrasi, Kegiatan keolahragaan inisiasi Cabor di Malinau, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Tahun 2023, Pengurus Cabang Olahraga atau Pengcab di Malinau telah menerima anggaran pembinaan dan keolahragaan dari KONI Malinau.

Sebelumnya diberitakan, Total Rp 2,5 miliar dana diberikan melalui dari APBD Malinau untuk anggaran keolahragaan tahun 2023.

Jumlahnya bervariasi. Sebagai ilustrasi, tahun ini Askab PSSI menerima senilai Rp 150 juta, Perpani (panahan) Rp 100 juta dan PRSI (renang) Rp 50 Juta.

Sementara, cabor lain mendapatkan dana dengan besaran di bawah Rp 50 juta per tahun. Bahkan ada beberapa diantaranya belum menerima sama sekali dana tersebut.

Baca juga: HUT RI di Malinau Kota Adopsi Perayaan Bergilir Tahun ini, 6 Desa Bergantian Gelar Acara Keramaian

Pengurus Cabor di Malinau mendesak perlunya transparansi sebaran dana setiap cabang olahraga.

Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia Kabupaten Malinau (PTMSI Malinau), Machmud Bali menilai urgen agar KONI terlebih dulu membicarakan distribusi dana.

Perlu ada pemaparan terlebih dulu mengenai nilai anggaran. Termasuk indikator yang mempengaruhi besaran dana yang diterima tiap Cabor.

"Saat ini, kami dan Pengcab lain sudah menerima anggaran. Anggaran ini diplot untuk tiap Cabor, per tahunnya.

Semenstinya, terlebih dulu ada pembicaraan. Termasuk distribusi dana yang bukan lagi per kegiatan tapi per Cabor," Ujarnya saat ditemui di Malinau Kota, Senin (31/7/2023).

Pengurus Cabor menyayangkan, pembicaraan distribusi dana tanpa dimusyawarahkan terlebih dulu bersama Pengurus Cabor.

Menurut Pria yang juga merupakan Politisi PAN Malinau tersebut, Cabor merupakan konstituen olahraga yang dipayungi KONI.

Persoalan bukan pada nilai, namun budaya musyawarah untuk mufakat. Dalam pengambilan keputusan strategis, setidaknya Cabor dilibatkan.

Termasuk plotting anggaran saat ini tidak lagi berbasis kegiatan, melainkan dikucurkan khusus anggaran keolahragaan tiap Cabor per tahun.

Baca juga: 373 Pendaftar Lolos Seleksi Administrasi Desa Sarjana, Terbanyak di Malinau Kota

"Harus ada musyawarah lebih dulu. Karena konstituen KONI adalah Pengcab. Jadi termasuk sistemnya. Rasionalisasi pembagian tiap Cabor. Dan ada mekanisme baru yang harusnya disosialisasikan lebih dulu," Katanya.

Sebelumnya diberitakan TribunKaltara.com, besaran anggaran tiap Cabor ditentukan berdasarkan 3 kategori prestasi.

Namun, belum ada indikator dan pertimbangan rinci mengenai pembagian dana pembinaan keolahragaan yang besarannya bervariasi saat ini.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved