Wawancara Eksklusif

Blak-blakan Bicara Politik dengan Grace Natalie: Mas Gibran Keren, Pemimpin Muda Sukses

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie memuji sosok Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang dinilai sukses sebagai kepala daerah muda.

Editor: Sumarsono
Kolase/Tribun Kaltara
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie memuji sosok Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang dinilai sukses sebagai kepala daerah muda. 

Mau pawai Ogoh-Ogoh, perayaan Natal, apa pun itu semua bebas dan indeks toleransi di Solo naik drastis itu kan.

Jadi keren banget sambil UMKMnya juga pada Go Internasional, bahkan di saat pandemi pun mereka tergolong baik gitu kan.

Jadi kenapa nggak kita hadirkan sosok sosok inspiratif ini supaya anak-anak muda yang kemarin dateng kader-kader dari berbagai kota, berbagai daerah supaya mereka itu terinspirasi juga gitu.

Baca juga: PSI Tak Lagi Dukung Dirinya di Pilpres, Capres Ganjar Pranowo Jawab Santai: Kalau Bocor Ditambal

Dan sosok-sosok yang selama ini mereka terlihat hanya di TV, hanya di podscast Tribun misalnya mereka bisa melihat langsung dan sharing langsung pengalamannya.

Ada nggak hubungannya Gibran diundang itu dengan kecenderungan PSI untuk mendorong Gibran dalam konteks ini, untuk jadi calon wakil presiden?

Kalau mau dihubung-hubungkan semua bisa saja terhubung semua.  Tapi kemarin itu kami mengundang Gibran sesuai dengan kapasitasnya dan hari ini kan juga belum diundang di mana mana.

Saya pikir kita tidak perlu meyakinkan publik tentang keberhasilan seorang Gibran Rakabuming, orang bisa melihat sendiri.

Nah soal JR, PSI itu meminta agar tolonglah dikembalikan ke undang undang Pemilu sebelumnya, di mana undang undang Pemilu sebelumnya itu sudah menetapkan batas minimum usia Capres-Cawapres 35 tahun.

Dua undang undang Pemilu sebelumnya undang undang tahun 2003 dan 2008 itu batas minimumnya 35 tahun.

Justru yang aneh ini tiba-tiba undang undang tahun 2017 yang tiba-tiba berubah menjadi 40 tahun dengan alasan kalau dibawa 40 usianya masih labil.

Wali Kota Solo Gibran, Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko, Yenny Wahid dan Ketum PSI Giring Ganesha dalam acara Kopdarnas PSI
Wali Kota Solo Gibran, Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko, Yenny Wahid dan Ketum PSI Giring Ganesha dalam acara Kopdarnas PSI (tangkapan layar YouTube PSI)

Nah ini tidak kuat alasannya yuridis, saintifik juga sudah dibantah oleh banyak pakar bahwa rentang 35 - 40 kategorinya sama, dewasa akhir. Jadi tidak bisa dikatakan 40 itu sudah tidak labil, 35 masih labil, masih 36 labil.

Jadi tidak ada hubungan JR dengan Gibran dan tulisan kaos di mbak Grace Natalie ya?

Yang ada adalah sama-sama mungkin semangat anak-anak muda bisa berkiprah lebih baik lagi di Indonesia.

Kalau boleh ditanya, menurut Sis Grace Natalie, Gibran sudah punya kapasitas dan punya kemampuan untuk di dongkrak menjadi cawapres?

Menurut saya, orang yang bisa menempati posisi capres-cawapres itu kan harus dipilih oleh masyarakat ya, nggak ada sekolahnya, nggak bisa magang juga ya kan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved