Banjir Tanjung Palas Barat

Terdampak Banjir, Petani di Desa Data Dian Kayan Hilir Malinau Terancam Tidak Bisa Menanam Padi

Di musim menanam padi, petani di Data Desa Dian urung menannam padi, karena ladang mereka terendam banjir akibat air Sungai Kayan meluap.

|
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Warga di Malinau menanam padi memasuki musim tanam rutin setiap tahun di Malinau, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Tidak hanya permukiman warga di Desa Data Dian, Kecamatan Kayan Hilir, Malinau yang terendam banjir. Namun sebagian besar ladang padi warga juga ikut terendam.

Padahal, bulan ini menjadi musim tanam padi ladang. Benih padi baru saja selesai ditanam di sekitar Sungai Iwan, bagian dari aliran Sungai Kayan di Kayan Hilir ikut terendam.

Kepala Desa Data Dian, Trim Ifung menyampaikan banjir yang terjadi pada Sabtu (26/8/2023) turut merendam ladang padi warga baru saja selesai ditanam.

Kebiasaan masing-masing keluarga di Desa Data Dian, memulai musim tanam serentak tiap tanggal 19 Agustus, yang pada tahun ini dipusatkan ke wilayah Sungai Iwan, cabag atau anak Sungai Kayan.

Baca juga: Hulu Sungai Kayan Meluap, Ladang Padi dan Permukiman Warga di Data Dian Malinau Terendam Banjir

"Tahun ini, dari 116 kepala keluarga, lebih dari 50 KK berladang di pinggir Sungai Iwan. Sayangnya kemarin sudah selesai ditanam, terendam banjir," ungkapnya, Minggu (27/8/2023).

Meskipun banjir berangsur surut, namun warga masih menimbang-nimbang untuk replanting benih padi pada lahan yang sama.

Dikhawatirkan, air Sungai Kayan meluap lagi, dan merendam ladang padi yang sudah ditanami. Selain itu, proses pengolahan dan penyiapan musim tanam tak bisa dikerjakan dalam waktu singkat.

Perkampungan yang mayoritas dihuni masyarakat Suku Kayan umumnya berladang untuk memenuhi lumbung pakan setiap musim.

Hulu Sungai Kayan di Desa Data Dian, Kayan Hilir meluap sejak Sabtu (27/8/2023). Kejadian yang sama baru terjadi sejak tahun ini sejak 20 tahun terakhir.
Hulu Sungai Kayan di Desa Data Dian, Kayan Hilir meluap sejak Sabtu (27/8/2023). Kejadian yang sama baru terjadi sejak tahun ini sejak 20 tahun terakhir. (TRIBUNKALTARA.COM/ HO-KKI WARSI, SUKMARENI)

Namun, baru kali ini terjadi di luar perkiraan. Sehingga masyarakat mau tak mau harus merelakan benih yang rusak dan memikirkan untuk kembali menanam.

"Ketinggian banjir kemarin rata-rata satu meter di permukiman warga. Ini di luar perkiraan, karena desa ini ketinggiannya 4 meter dari pinggir sungai. Terakhir banjir besar begini tahun 2000," Katanya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved