Periode Agustus 2023, Ketersediaan Lapangan Kerja di Kaltara Baik, Survei Konsumen Bank Indonesia

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat, berdasarkan survei konsumen yang dilakukan BI, indeks ketersediaan lapangan kerja pada triwulan II-2023 menunjukkan adanya perbaikan.

Kepala KPw BI Kaltara Wahyu Indra Sukma, rilis Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kalimantan Utara periode Agustus 2023, menyebutkan, indeks ketersediaan lapangan kerja 6 bulan lalu di Kaltara meningkat menjadi 119,74, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya mencapai 107,88.

Hal ini, ungkap Wahyu, sejalan dengan level indeks persepsi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja pada 6 (enam) bulan ke depan yang mencapai 137,96. Juga meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya berada pada angka 135,23.

“Kondisi ini dipengaruhi, terutama oleh perbaikan kinerja di beberapa Lapangan Usaha (LU) utama, khususnya LU konstruksi dan LU perdagangan besar dan eceran,” kata Wahyu, Selasa (12/09/2023).

Baca juga: Target Devisa Pariwisata 5,95 M Dolar AS, Wamenparekraf: Buka Lapangan Kerja, Kembangkan Desa Wisata

Ia menjelaskan, membaiknya indeks ketersediana lapangan kerja di sektor perdagangan besar dan eceran, tercermin dari peningkatan demand dan mobilitas masyarakat serta perkembangan UMKM di wilayah Kaltara. Salah satunya tercermin dari peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit UMKM.

Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan BPS Provinsi Kaltara, pada periode Februari 2023, jumlah pengangguran di Provinsi Kalimantan Utara mengalami penurunan sebesar 5,45 persen atau sejumlah 882 orang dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada perkembangannya, jumlah penduduk angkatan kerja yang bekerja mengalami peningkatan yang semula 333,70 ribu jiwa menjadi 357,70 ribu jiwa. Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami perbaikan, yakni dari 4,62 persen menjadi 4,10 persen.

“Sejalan dengan hal tersebut, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di wilayah Kalimantan Utara juga mengalami peningkatan sebesar 2,51 persen,” jelasnya.

Selain itu, TPT juga terus menunjukkan adanya tren penurunan setelah pada awal 2020 sempat mengalami peningkatan akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut menunjukkan sinyal positif perekonomian Kaltara yang semakin membaik.

Baca juga: Pengangguran Malinau Turun Tahun 2022, Lapangan Kerja Pertanian Bertambah, Sektor Jasa Menurun

“Hal itu sejalan dengan meningkatnya kinerja Konsumsi Rumah Tangga didukung peningkatan mobilitas serta demand dan optimisme masayrakat pada kondisi perekonomian yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat,” ujar dia.

Dibeberkan Wahyu, lapangan usaha paling banyak menyerap tenaga kerja pada periode laporan adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan persentase sebesar 32,85 persen dari total penduduk yang bekerja di wilayah Kaltara.

Disusul oleh Perdagangan Besar dan Eceran (PBE) sebesar 16,17 persen serta Administrasi Pemerintahan sebesar 10,39 persen.

“Di sisi lain, LU jasa perusahaan menjadi lapangan pekerjaan utama dengan share terendah yakni 1,13 persen, atau mengalami sedikit penurunan dimana pada periode sebelumnya memiliki share sebesar 1,16 persen dari total penduduk yang bekerja di wilayah Kalimantan Utara,” ujarnya.

Peran LU perdagangan besar dan eceran dalam menyerap tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Utara, mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tenaga kerja yang diserap pada LU PBE pada periode laporan menjadi 16,17 persen yang sebelumnya hanya menyerap 14,70 persen tenaga kerja.

Penambahan jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor ini, sejalan dengan peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mengalami peningkatan akibat keyakinan masyarakat yang semakin baik pasca pandemi Covid-19, dan didukung mobilitas yang meningkat.

(*)

Penulis: Edy Nugroho