Pilpres 2024

Prabowo dan SBY Akrab hingga Nyanyi Bareng, Menantu Hendropriyono Santai, Andika: Bukan Hal Politik

Andika Perkasa tanggapi santai pertemuan penuh keakraban Prabowo Subianto dan SBY, yakini bukan bahas hal politik jelang Pilpres 2024

Editor: Fawdi
instagram/@prabowo
Prabowo Subianto saat bertemu SBY di acara PEPABRI 

Momen keakraban terlihat saat sejumlah jenderal purnawirawan berada dalam satu acara yang sama.

Dalam sebuah acara ulang tahun Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI-Polri (PEBABRI), tampak hadir sejumlah tokoh jenderal purnawirawan.

Sebut saja Wiranto, Hendropriyono, SBY, Agum Gumelar, hingga kandidat Capres Prabowo Subianto.

Mereka tampak akrab bahkan sempat nyanyi bareng di atas panggung.

Lagu Koes Plus berjudul Manis dan Sayang jadi pilihan para Jenderal purnawirawan.

Meski tampak tampil akrab, Ketua PEBABRI, Agum Gumelar menegaskan organisasinya netral dalam Pilpres 2024.

Menurut Agum Gumelar, secara organisasi wadah yang menampung para purnawirawan itu tak ikut dalam dukung mendukung pasangan Capres Cawapres tertentu dalam Pilpres.

Walau demikian, Agum Gumelar mempersilakan tiap-tiap individu untuk memilih di Pilpres dan Pemilu sepanjang tidak mengatasnamakan PEPABRI.

Ketum PEPABRI Agum Gumelar dengan Prabowo Subianto dan Wiranto
Ketum PEPABRI Agum Gumelar dengan Prabowo Subianto dan Wiranto

"Kita sebagai organisasi bersikap netral, sebagai individu silahkan saja bisa menentukan pilihan ke siapa-siapanya," ucap Agum Gumelar Selasa (12/9/2023).

Terkait hal ini, Agum pun menyebut telah menekankan kepada para anggotanya mengenai hak pilih untuk menentukan capres dan cawapres pada Pemilu mendatang.

Menurutnya polarisasi atau perbedaan pilihan dalam Pemilu jadi suatu hal yang wajar tapi hal itu harus bersifat sementara.

"Perbedaan memilih itu harus berakhir ketika Pilpres selesai. Begitu Pilpres selesai tidak ada lagi perbedasn diantara kita, hormati yang jadi keputusan demokrasi," ujar pria yang juga eks Ketua PSSI itu.

Lebih lanjut, menurut Agum sebagai seorang purnawirawan para anggotanya itu kini telah diperbolehkan memiliki hak pilih.

Hal itu berbeda jika ratusan anggotanya itu masih berperan aktif sebagai prajurit TNI maupun anggota Polri.

"TNI aktif tidak boleh. Dia baik personal, institusi maupun organisasinya harus netral. Tapi beda dengan purnawirawan PEPABRI, PPAD AU, Polri legiun veteran, sebagai organisasi harus netral tapi sebagai individu kita hak pilih," jelasnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved