Berita Tarakan Terkini

Jurnalis Ikuti Workshop Peliputan Jelang Pemilu 2024, KPU Kaltara Ingatkan Parpol Jangan ‘Vulgar’

Mendekati Pemilu 2024, para jurnalis di Kalimantan Utara mengikuti Workshop Peliputan Pemilu 2024 di Tarakan yang digelar hari ini, Jumat (29/9/2023).

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kegiatan Workshop Peliputan Pemilu 2024 berlokasi di Hotel Royal Tarakan diinisiasi Dewan Pers, Jumat (29/9/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kegiatan Workshop Peliputan Pemilu 2024 di Tarakan, Kalimantan Utara berlokasi di Hotel Royal Tarakan, Jumat (29/9/2023) pagi hingga sore.

Kegiatan Workshop Peliputan Pemilu 2024 diinisiasi Dewan Pers bekerja sama KPU  Kaltara, Bawaslu Kaltara, KPID Kaltim menghadirkan perwakilan media cetak, elektronik, dan online di Kalimantan utara.

Teguh Dwi Subagyo, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Provinsi Kaltaramengungkapkan ini bagian dari upaya Dewan Pers memastikan media siap ikut melaksanakan peliputan sesuai koridor dan media massa tidak hanya agen pemberitaan atau penyiaran tapi juga bagian agen partisipasi masyarakat.

“Maka dengan pertemuan ini kesempatan kami KPU menyampaikan kepada jurnalis di samping fungsi pemberitaan dan peliputan juga fungsi partisipasi masyarakat sangat berperan dalam sosialisasi dan pendidikan pemilih, saya berharap teman-teman fokus di situ,” papar Teguh Dwi Subagyo.

Baca juga: Masuk Tahapan Pencermatan, KPU Kaltara Sebut Nomor Urut Caleg Peserta Pemilu 2024 Masih Bisa Berubah

Pekerjaan wartawan atau jurnalis adalah bagian komponen yang dapat memastikan bahwa penyelenggaran Pemilu dapat berjalan aman dan damai.

Dalam peliputan pemilu pertama, dalam konteks integritas, sehingga bagaimana menjaga integritas, netralitas kemandirian.

“Karena mereka akan menulis dan dibaca semua pihak, jadi kalau dari situ tidak ada netralitas, kemandirian tentu akan bias dan jangan lupa profesionalitas juga ditingkatkan karena memang baik teknis pemberitaan maupun konten yang akan diberitakan saya kira teman-teman media penting untuk meningkatkan kapasitas itu,” ungkap Teguh Dwi Subagyo.

Teguh Dwi Subagyo melanjutkan, kapasitas mempengaruhi terhadap kualitas pesan yang disampaikan dalam pemberitaan maupun penyiaran.

Ia menjelaskan juga definisi kampanye sendiri adalah upaya yang disampaikan oleh peserta pemilu untuk menyampaikan visi misi program dan atau citra diri.

Saat ini diketahui peserta Pemilu ditetapkan dari KPU RI baru partai politik.

Baca juga: Penunjukkan Titik APK Pemilu 2024 Sudah 90 Persen, Kesbangpol Nunukan: Dua Kecamatan Belum Setor

“Sementara untuk satuan dari peserta pemilu untuk legislatif kan parpol.

Calon anggota dewan belum ditetapkan dan tapi saya kira masyarakat harus cerdas, ini bagian dari proses sosialisasi, cuma jangan terlalu vulgar.

Jangan istilahnya mengajak ayo coblos. Kalau sifatnya memperkenalkan diri, dalam proses pemasangan stiker, baliho, APK bahan kampanye harus perhatikan estetik dan etika dan pemda ada ruang memastikan itu,” terang Teguh Dwi Subagyo.

Meski demikian, pihak KPU Kaltarajuga sudah mengingatkan parpol jangan vulgar dalam memperkenalkan diri ke masyarakat.

“Kalau sudah pakai nomor urut, kalau dia sendiri belum tentu ditetapkan sebagai DCT, secara etika gak tepat. Ini kita bicara etik, tapi itu haknya untuk sosialisasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved