Opini

IKN dan Kontraksi di Kontestasi 2024

Meski sudah ada UU IKN, Pilpres 2024 akan menentukan nasib Ibu Kota Nusantara ke depan, apakah masih menjadi Anak Emas pemerintah pusat atau Anak Tiri

Editor: Sumarsono
IST/instagram/nyoman_nuarta
Desain Istana Kepresidenan di Ibu Kota Nusantara karya Nyoman Nuarta. Meski sudah ada UU IKN, Pilpres 2024 akan menentukan nasib Ibu Kota Nusantara ke depan. 

Proyek IKN hanya fokus pada pembangunan fisik yang KPI-nya diukur dari persentase capaian dari target yang ditentukan.

Sementara sadar atau tidak, proyek IKN seolah tidak mengajak Kalimantan Timur yang adalah tuan rumah IKN untuk ikut berakselerasi bersama, bersinergi menjadi  'Jabodetabek' nya IKN.

Ketika Otorita IKN selalu pamer dengan angka-angka capaian, maka Kalimantan Timur  justru masih diwarnai dengan jalanan yang rusak.

Baca juga: Restui Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Presiden Jokowi Klaim Relasi dengan Megawati Tetap Baik

Akses ke pedalaman yang belum merata dan bahkan belakangan Balikpapan dan Samarinda sempat mengalami krisis air di tengah hingar-bingar proyek IKN.

Kalimantan Timur harus melakukan negoisasi ulang atas proyek IKN yang tengah berlangsung.

Kontestasi 2024 ini harus menjadi momentum bahwa proyek IKN yang memang terkesan mengutamakan legacy, dibanding urgensinya ini untuk bisa menjadikan kesiapan dan pertumbuhan Kalimantan Timur sebagai KPI yang harus dicapai dalam proyek IKN.

IKN tak boleh hanya bicara soal berapa persen bangunan fisiknya. Otorita IKN harus memperhatikan kesiapan Kalimantan Timur bertumbuh bersama sebagai faktior sukses dari pembangunan IKN.

Lalu kepada siapa proposal ini akan disampaikan? Meski sudah ada UU IKN,  kontestasi 2024 akan menentukan nasib IKN ke depan apakah masih menjadi Anak Emas pemerintah pusat atau justru menjadi Anak Tiri. 

Jika boleh juga menyampaikan secara lugas terkait  nasib IKN ke depan, di mata ketiga kandidat pasangan Capres dan Cawapres, mulai dari Anies-Muhaimin, kemudian Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran, kita bakal bisa menebak bagaimana nasib IKN ke depan.

Baca juga: Pembangunan Bandara VVIP IKN Nusantara Dianggarkan Rp4,2 Triliun, 1 November Jokowi Groundbreaking

Pasangan Anies-Muhaimin jelas tidak tidak akan memandang IKN sebagai legacy, melainkan akan melihat IKN dari sisi urgensinya.

Anies-Muhaimin  tentu akan meneruskan IKN bukan dalam semangat menjadikan IKN sebagai legacy atas kepemimpinan Jokowi.

Yang menarik adalah dua pasangan yang sejak awal ada di perspektif legacy dan keberlanjutan saat memandang proyek IKN.

Baik Ganjar dan Prabowo, sejak awal sudah mengidentifikasikan mereka sebagai Penerus Jokowi, sehingga akan memandang IKN sebagai legacy yang harus dituntaskan.

Akan tetapi, kontraksi yang terjadi dengan manuver Jokowi yang menghadirkan Gibran di kontestasi nasional ini, tentu analisa terkait dengan IKN juga akan berubah.

Apapun itu, tampaknya ini adalah momentum Kalimantan Timur untuk negosiasi ulang di proyek IKN.

Jika pusat serius menggarap IKN, maka akselerasi  pertumbuhan Kalimantan Timur harus menjadi bagian dari target keberhasilan pembangunan IKN. (*)

Baca berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved