Berita Malinau Terkini

Pemkab Malinau Deklarasikan Penerapan Sekolah Ramah Anak, Begini Penjelasan Bupati Wempi

Sekolah Ramah Anak merupakan tujuan jangka panjang Pemkab Malinau. Hal ini dikarenakan sebagai komitmen Kabupaten Layak Anak.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Pembekalan kepada peserta didik dan orang tua Deklarasi Sekolah Layak Anak di Malinau, Kalimantan Utara, Senin (13/11/2023) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Sekolah Ramah Anak telah dideklarasikan penerapannya di Malinau, Kalimantan Utara, Senin (13/11/2023).

Deklarasi dan pelatihan Sekolah Ramah Anak program Kementerian Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI dan Pemkab Malinau sebagai komitmen perwujudan Kabupaten Layak Anak.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa menyampaikan sejumlah hal penting agar sekolah ramah anak dapat berhasil diterapkan di Malinau.

Konsen pemerintah daerah menghadirkan lingkungan Sekolah Ramah Anak merupakan tujuan jangka panjang bonus demografi 2045 mendatang.

Baca juga: Malinau Kebut Predikat Pratama, DP3S Sebut Data Jadi Kendala Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak

Meliputi perubahan paradigma peserta didik menjadi terhadap guru dan orang tua. Pertama, pengajar atau guru sebagai pembimbing dan orang tua sebagai sahabat anak.

Sekolah Ramah Anak diterapkan sedapat mungkin menghadirkan mindset sekolah sebagai rumah kedua bagi anak.

"Sekolah merupakan rumah kedua bagi anak. Sebagian besar waktu anak dihabiskan di sekolah.

Maka penting untuk menjadikan sekolah sebagai sebuah lingkungan menyenangkan bagi anak," ungkapnya dalam arahan melalui Asisten 1 Malinau, Kamran Daik, Senin (13/11/2023).

Kedua, pengajar dan orang tua sama-sama berperan penting memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Sekolah Ramah Anak 02 13112023
Pembekalan kepada peserta didik dan orang tua Deklarasi Sekolah Layak Anak di Malinau, Kalimantan Utara, Senin (13/11/2023)

Ketiga, warga di sekolah, staf, pengajar bahkan komite sekolah memiliki peran yang sana melindungi anak dan saling mengingatkan.

Dan terakhir, orang tua dan anak juga berperqn aktif dalam memenuhi komponen sekolah ramah anak.

"satuan pendidikan diharapkan tidak hanya melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi melahirkan generasi yang cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis," Katanya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved