Depeko Targetkan Jumat Ini UMK Tarakan 2024 Bakal Dibahas, Agenda Dengar Paparan BPS

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Pertemuan tripartite antara pengusaha, Serikat Pekerja dan pemerintah dilaksanakan di Kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Tarakan, Selasa (21/11/2023) siang tadi.

Rapat pertemuan ini juga turutt dihadiri pihak BPS Tarakan yang memberikan paparan. Kegiatan selesai pukul 11.30 WITA. Dikatakan Agus Sutanto, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Tarakan, pertemuan ini belum secara lengkap membahas perhitungan rumusan dan penetapan hasil UMK Tarakan.

“Jadi hari ini agendanya persiapan rapat penyesuaian UMK 2024. Sesuai dengan PP 51 Tahun 2023 tentang Penetapan Upah Minimum. Hasilnya rapat hari ini yang kedua, paparan BPS Tarakan terkait indikator yang akan digunakan sebagai pembahasan UMK 2024. Sifatnya baru persiapan pembahasan,” terangnya.

Termasuk paparan inflasi dan pertumbuhan ekonomi termasuk faktor alfa penentu indikatornya apa saja.

Baca juga: Tetapkan Besaran UMK 2023, Depeko Tarakan Tunggu Penetapan UMP, Kemungkinan Ada Kenaikan

Selanjutnya di pertemuan ketiga, akan dijadwalkan Jumat (24/11/2023) dan barulah di sana membahas rumusan UMK dan akan diperoleh hasilnya untuk kemudian penetapan.

Pembahasan lengkap tiga pihak lanjutnya belum bisa dilaksanakan hari ini karena memang sampai siang tadi, belum ada edaran putusan penetapan UMP di tingkat provinsi.

Sementara dalam aturan, untuk pembahasan UMK dan penetapan UMK Tarakan dalam hal ini daerah dan kabupaten harus menunggu penetapan UMP level provinsi.

“Nah sampai sekarang saat rapat tadi, belum ada informasi penetapan UMP. Kemungkinan hari ini ada hasil sampai pukul 24.00 WITA. Dan paling cepat besok dan disepakati tadi dari serikat, Apindo dan dari pemerintah sepakat rapatnya Jumat 24 November 2023. Jumat nanti sudah hitung-hitung masukkan ke rumus dan setelah rumus nanti, dari serikat biasa ada hitungan sendiri,” ujarnya.

Kemudian dari versi Apindo juga ada perhitungan sendiri. Sehingga Pemkot Tarakan melalui Disnaker menjadi penengah. Tujuannya nanti adalah mendekatkan dan menyepakati menjadi sebuah rekomendasi.

Baca juga: UMK Kabupaten dan Kota di Kaltara Beda, Yansen TP Sebut Karena Kondisi Ekonomi yang Tak Sama

“Jadi rekomendasi, nanti dari serikat nilai alfa berapa, kemudian Apindo berapa dan jika bisa disepakati,” paparnya.

Menjawab kekecewaan pihak buruh tadi sempat menyampaikan bahwa mengira hari ini inti pembahasan Depeko dan sudah ada penetapan rekomendasi UMK 2024. Ia menjelaskan ada miss komunikasi karena dalam undangan juga dijelaskan bahwa tertulis rapat persiapan UMK.

“Agendanya paparan BPS untuk data-datanya. Sehingga menimbulkan keecewaan teman-teman serikat ramai-ramai datang mengawal tujuannya. Kita maklumlah itu tradisi mengawal dan persiapan dan kami mohon maaf kalau ada miss komunikasi dan dikira hari ini sudah penetapan,” paparnya.

Ia melanjutkan hari ini jika dipaksakan ditetapkan akan menyalahi aturan juga. Sampai hari ini UMP dari porvinsi penetapan belum diterima. Kemudian ada juga dibahas perwakilan unsur Depeko double di kota dan provinsi. Menjawab itu pihaknya menelusuri balik, dalam hal duduk di tim depeko adalah perwakilan nama dari institusi serikat, pengusaha juga.

“Secara resmi kami minta tidak bisa digantikan. Yang tetriang SK wali kota nama itu termasuk unsur akademisi, bukan institusi, tapi nama. Kalau di provinsi informasinya saya belum terima, itu institusi dicantumkan sementara yang ditugaskan bisa bebas,” paparnya.

Kemudian selanjutnya, untuk Tarakan karena jelas nama, maka tidak boleh ditolak dan jangan sampai persoalan ini berujung pemerintah disalahkan.