Berita Daerah Terkini

Heboh! Tukang Servis Ponsel di Samarinda Ditangkap Densus 88, Diduga Terkait Jaringan Teroris

Seorang tukang servis telepon selular ( ponsel ) di Kota Samarinda, Kaltim, ditangkap Tim Densus 88 Polri, karena diduga terlibat jaringan terorisme.

Editor: Sumarsono
HO
Ilustrasi - Sejumlah petugas melakukan pengamanan di kawasan kediaman SN dan RR di kawasan Kota Balikpapan, beberapa waktu lalu. Densus 88 kemarin menangkap seorang tukang servis HP di Samarinda, karena diduga terlibat jaringan terorisme.HO/DAVID 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA – Masyarakat Kota Samarinda, Kalimantan Timur heboh, kemarin, Jumat (1/12/2023) sekitar pukul 10.00 Wita.

Seorang tukang servis HP atau telepon selular ditangkap Tim Densus 88 Polri, karena diduga terlibat jaringan terorisme.

Pria yang ditangkap Densus 88 tersebut tinggal di Jalan Lambung Mangkurat, RT 08, Kelurahan Pelita, Kecamatan Samarinda Ilir.

Saat penangkapan, Tim Densus 88 melibatkan beberapa personel dari Polresta Samarinda bersenjata lengkap yang terlihat berjaga di sekitar lokasi ( TKP ).

TribunKaltim.com yang mencoba konfirmasi ke Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli, membenarkan adanya penangkapan seorang warga Samarinda oleh Tim Densus 88 tersebut.

"Ya di Lambung Mangkurat, itu ada penangkapan seorang tersangka, diduga melakukan tindak pidana teroris," ujarnya.

Baca juga: Terduga Teroris ABU Ditangkap Densus 88 di Surabaya, Sudah Pernah Ditahan Terkait Terorisme

Meski demikian, Kombes Pol Ary Fadli tak menjelaskan secara rinci apa saja yang dibawa oleh Densus 88 selain seorang pria terduga teroris.

Termasuk keterlibatan pria tersebut yang diamankan tersebut berkaitan dugaan jaringan terorisme mana.

"Nanti dari Mabes Polri yang akan rilis langsung," tandas Kombes Pol Ary Fadli.

Menyita Perhatian Warga

Operasi penangkapan yang dilakukan Tim Densus 88 sempat menyita perhatian warga sekitar Jalan Lambung Mangkurat, RT 08, Kelurahan Pelita.

Menurut penuturan salah seorang warga bernama Hasni (55) yang berada tak jauh dari lokasi, awalnya tidak tahu kalao ada penangkapan oleh Tim Densus 88.

Baca juga: Mahfud MD Bocorkan Adanya Transaksi Miliaran Rupiah ke Kelompok Teroris: Digunakan untuk Merakit Bom

Pemilik toko kelontong ini mengaku tak tahu awal mula terduga teroris disergap tim antiteror Polri tersebut.

Dia hanya membenarkan, bahwa pria yang diamankan itu seorang tukang servis HP di Samarinda.

Lokasi tempat servis ponsel tersebut tak jauh dari toko Hasni, dan bersebelahan saja dengan akses masuk Gang H. Sabri.

"Tidak tahu juga awalnya (penyergapan), orang baru. Sering belanja di sini orangnya kok.

Biasa saja orangnya. Tidak kelihatan seperti teroris. Biasa beli roti," kata Hasni saat ditemui awak media.

Pantauan Tribunkaltim.co, toko yang jadi lokasi penyergapan terduga teroris terlihat sepi.

Baca juga: Waspada Terorisme, Kabinda Kaltara Tinjau Pengamanan Malam Tahun Baru hingga Bagi Vitamin Gratis

Warga sekitar tak berani mendekat, kecuali ada beberapa orang yang datang berpakaian sipil yang diduga pemilik kontrakan.

Pria terduga teroris tersebut disebut warga sekitar bernama Ily, warga pendatang dari Sulawesi, yang bekerja sebagai tukang servis ponsel.

"Orangnya jenggotan tipis, rambut gondrong, umur sekitar 35-40 tahun.

Belum ada sebulan dia di sini. Yang nyewa tidak tahu juga, anak buahnya itu. Dia tukang servis HP (handphone)," sambung Hasni.

Tidak ada yang menyangka, pria yang baru beberapa bulan bekerja sebagai tukang servis HP ini diamankan Densus 88 Antiteror.

Baca juga: Polsek Astana Anyar Diserang Teroris, Kepala BNPT: Waspada Propaganda Jaringan Teror Jelang Nataru

"Orang baru itu. Bilangnya dari Sulawesi. Di sini paling beli roti. Tidak terlalu banyak bicara orangnya," tandas Hasni.

Kasus penangkapan terduga teroris di Samarinda sebelumnya terjadi pada 2019 lalu.

Densus 88 menggeledah tiga lokasi yang diduga masuk jaringan pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada 13 September 2019.  (uws)   

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved