Berita Kaltara Terkini
Penyebaran HIV/AIDS di Kaltara Menurun, Tarakan Paling Banyak Ditemukan Ada 52 Kasus
Di Tarakan ditemukan 52 kasus HIV/AIDS, tentunya Tarakan daerah paling banyak ditemukan HIV/AIDS di Kalimantan Utara.
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) patut mewaspadai penyakit HIV/AIDS. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada tahun 2022 sebanyak 170 kasus dan mengalami penuruhan di tahun 2023 per November ini sebanyak 118 kasus.
Di Kalimantan Utara, Tarakan masih daerah dengan kasus HIV terbanyak, yakni sebanyak 52 kasus tercatat hingga saat ini.
Kepala Dinkes Kaltara, Usman saat dikonfirmasi (28/11) mengatakan, kasus HIV masih terdapat dilima kabupaten/kota di Kalimantan Utara. Namun penyebaran kasus ini terjadi paling banyak di wilayah Tarakan. Hal tersebut disebabkan Tarakan memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi.
"Bertambahnya jumlah pencari kerja di Tarakan menjadi faktor utama dari penyebaran HIV ini," bebernya.
Baca juga: 25 Orang Warga Binaan Lapas Tarakan Ikut VCT, Antisipasi Penularan HIV dan Penyakit Menular Lainnya
Upaya yang dilakukan Dinkes Kaltara hingga saat ini dengan rutin melakukan skrining untuk mendeteksi secara dini kasus HIV di Kalimantan Utara.
Selain itu, Dinkes Kaltara juga memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KEI) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya HIV dan cara pencegahan dalam penyebarannya.
Dalam hal ini pengobatan yang dilakukan dengan memberikan antiretroviral (ARV) kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
"Terkait pencegahan HIV, merupakan tanggungjawab setiap orang, bukan hanya dari Dinkes saja. Untuk itu diharapkan setiap orang dapat berperan aktif dalam pencegahannya, dan mengetahui bagaimana penyebaran dari HIV ini," kata Usman kepada TribunKaltara.com, selasa (28/11).
Ada empat kelompok yang berisiko tinggi dalam kasus HIV yakni Wanita Pekerja Seks (WPS), Pria Pekerja Seks (PPS), Lelaki Seks Lelaki (LSL) dan Pengguna Jarum Suntik (IDU). Dalam hal ini, empat kelompok tersebut memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi HIV.
Baca juga: Pentingnya Edukasi, Pendamping ODHA Bulungan Harapkan KPAD Turut Serta Sosialisasi Tentang HIV/AIDS
"Selain itu, risiko ibu hamil juga dapt terinfeksi HIV. Oleh karenannya penting untuk melakukan test HIV kepada ibu hamil, sebab risiko janin tertular juga
berpotensi," ungkapnya.
Kepala Dinkes Kaltara, Usman juga berpesan agar penularan HIV dapat dicegah dengan tidak melakukan seks bebas, menggunakan kondom saat berhubungan seks dan tidak menggunakan narkoba suntik serta melakukan test HIV secara berkala.
Sebagai informasi tambahan jumlah penyebaran kasus HIV di wilayah Kalimantan Utara

setiap Daerah berdasarkan Dinkes Kaltara, meliputi :
1. Bulungan : 21
2. Malinau : 15
3. Nunukan : 30
4. Tarakan : 51
5. Kabupaten Tana Tidung : 1
Dengan total 118 kasus di tahun 2023 per November.
(*)
Penulis: Desi Kartika Ayu
Iming-Iming Gaji Besar, Kasus TPPO di Perbatasan Kian Marak, Polda Kaltara Perkuat Satgas |
![]() |
---|
Tiga Daerah Ini Jadi Penopang Ketahanan Pangan di Kaltara, Produksi Padi Naik 27 Persen Tahun 2024 |
![]() |
---|
Perdana Bersua Insan Pers, Kapolda Kaltara Tekankan Sinergi Jaga Kamtibmas, Wartawan Harap ini |
![]() |
---|
Pemberantasan Narkoba dan TPPO Jadi Perhatian Kapolda Kaltara: Kalau Ada Oknum Bermain Diberhentikan |
![]() |
---|
Kajian Libatkan UGM Yogyakarta, Pemprov Kaltara Targetkan IMM Tembus 0,60 pada Tahun 2029 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.