Berita Kaltara Terkini

Diskominfo Bakal Pasang Jaringan Internet di 12 Daerah Blankspot di Kaltara

Ada beberapa daerah di Nunukan Kalimantan Utara yang blank spot, oleh karena itu bakal dipasang jaringan internet oleh Diskominfo Kaltara.

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ DESI KARTIKA AYU
Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika DKISP Kaltara, Deddi Harryady 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Guna mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam hal jaringan dan internet, Pemprov Kaltara, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo)  memastikan setiap daerah blank spot akan mendapat sentuhan.

Namun pada kenyataanya, masih ada beberapa daerah yang belum terakomodasi dengan baik terkait jaringan dan internet.

Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika DKISP Kaltara, Deddi Harryady mengatakan hal tersebut merupakan buntut dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang membuat sejumlah proyek terpaksa dibatalkan.

Salah satunya adalah di Nunukan, di mana proyek telekomunikasi yang semula mencakup 144 pemasangan tower telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) akhirnya dipangkas menjadi 40-an. Namun, Diskominfo telah melakukan kunjungan ke Nunukan dan menyatakan bahwa seluruh wilayah sudah tercover.

Baca juga: Usia 63 Tahun Kabupaten Bulungan, Jaringan Telekomunikasi di Tiga Kecamatan Masih Blank Spot

"Beberapa waktu lalu kita telah melakukan kunjungan di Kabupaten Nunukan. Dan untuk seluruh wilayah sudah tercover BTS," kata Deddi kepada TribunKaltara.com, Selasa (22/1).

Menurut Deddi Harryady, dalam mengatasi masalah blankspot, ada dua solusi yang bisa diambil, yaitu akses telekomunikasi atau akses internet. Apabila akses telekomunikasi tidak bisa tersedia di suatu daerah, maka biasanya dilakukan pemasangan internet menggunakan V-Sat atau melakukan tembak jaringan dari internet.

Saat ini, pemerintah sedang memproses proyek pengakomodasian ini melalui Kementerian Kominfo dan Bakti. Namun, untuk tahun ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai proyek-proyek tersebut.

"Tugas kita hanya mengusulkan daerah blankspot yang belum tercover. Namun, di Kalimantan Utara, daerah blankspot sudah sedikit sekitar dua belas daerah dari lima Kabupaten/Kota," imbuhnya.

Terkait ini, untuk daerah dapat dikatakan tidak lagi termasuk blankspot area apabila sudah terkoneksi dengan internet. Oleh karena itu, pihak Diskominfo akan lebih fokus pada pengusulan telekomunikasi karena internet sudah dianggap tercover seluruh wilayah Kalimantan Utara.

Baca juga: Masih Ada 4 Desa Blank Spot di Malinau, Daerah Sulit Akses Butuh Perhatian Khusus Selama Pemilu 2024

Meski begitu, masih banyak masyarakat yang menginginkan pemasangan BTS di daerah mereka. Contohnya di Tanjung Buka, walaupun sudah ada telekomunikasi, namun di desa Tias yang merupakan kawasan Tanjung Buka, masyarakat merasa belum ada telekomunikasi.

"Namun, perhitungan dari pusat menunjukkan bahwa di daerah itu sudah tercover. Hal itu didasarkan pada kondisi pemerintahan pusat desa, bukan berdasarkan pemukimannya," pungkas Deddi Harryady,

Untuk daerah pusat desa, pemasangan telekomunikasi akan menjadi tanggung jawab Telkomsel sendiri karena mereka merupakan perusahaan yang profit oriented.

"Telkomsel menargetkan minimal 1000 pengguna untuk melakukan pemasangan BTS. Apabila tidak ada minimal 1000 pengguna, mereka enggan memasang BTS karena adanya biaya maintenance yang tinggi," tutupnya.

Sepanjang 2023 total sebanyak 94 BTS telah terpasang di lima Kabupaten/Kota di Kaltara. Untuk tahun 2024 pemerintah menargetkan 57 untuk Bakti dan 112 untuk BTS.

(*)

Penulis : Desi Kartika Ayu

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved