Opini
Duka Palestina dan Lemahnya Peran PBB
Pengajar Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Sholihin Bone menyorot lemahnya peran PBB di tengah gempuran militer Israel ke Palestina.
Oleh : Sholihin Bone, SH., MH.
Pemerhati Hak Asasi Manusia,
Pengajar Fakultas Hukum Universitas Mulawarman
TRIBUNKALTARA.COM - Membincang tentang Palestina, tak akan pernah ada habisnya jika komitmen masyarakat global tidak memiliki satu pandangan yang sama tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, pentingnya menegakkan kemuliaaan dan hak-hak asasi setiap manusia.
Sudah puluhan tahun nurani dan perasaan terkoyak, mata kerap meneteskan air mata kesedihan yang tak dapat dibendung, ketika melihat korban anak-anak dan perempuan meninggal, cacat, akibat gempuran dan serangan Israel yang massif.
Bahkan, Gaza sudah seperti “penjara” terbesar di dunia.
Tempat tinggal mereka hancur diporandak-porandakan oleh serangan udara Israel, bahkan rumah sakit yang seharusnya tidak boleh diserang dalam setiap konflik bersenjata, ternyata tak luput dari kebiadaban serangan Israel.
Sejak Israel mengokupasi tanah Palestina, derita dan kerugian yang luar biasa telah dirasakan oleh masyarakat Palestina.
Anehnya, okupasi dan perluasan wilayah Israel tersebut, hanya dikecam dengan pernyataan-pernyataan saja, tanpa ada kekuatan dan tindakan konkrit untuk memberikan sanksi kepada otoritas Israel.
Seruan, kritikan, dan petisi telah dilakukan oleh berbagai pemimpin Negara di dunia, diikuti unjuk rasa yang massif dilakukan oleh masyarakat internasioanl dari berbagai belahan dunia.
Namun, upaya –upaya tersebut juga belum mengetuk hati dan nurani petinggi-petinggi Israel.
Baca juga: Isra Miraj dan Bumi Palestina
Lemahnya Peran PBB
Perserikatan bangsa-bangsa yang menjadi tumpuan masyarakat global, untuk menjadi “Polisi” dunia, dalam rangka menjaga ketertiban dan keamananan serta perdamaian dunia, ternyata belum mampu menemukan solusi konkrit atas persoalan Palestina.
Tindakan-tindakan selama ini hanya dilakukan dengan mengeluarkan berbagai resolusi yang ternyata juga kurang dipatuhi oleh otoritas Israel.
Tentu, ini menjadi sangat problematis, ketika PBB yang sampai hari ini, belum mampu mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi di Palestina.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.