Opini

Duka Palestina dan Lemahnya Peran PBB

Pengajar Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Sholihin Bone menyorot lemahnya peran PBB di tengah gempuran militer Israel ke Palestina.

Editor: Amiruddin
HO/Sholihin Bone
Pemerhati Hak Asasi Manusia dan Pengajar Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Sholihin Bone, SH., MH, menyorot lemahnya peran PBB di tengah gempuran militer Israel ke Palestina yang terjadi hingga kini, termasuk di bulan puasa Ramadhan 1445 Hijriah ini. 

Hal tersebut kemudian memunculkan sikap skeptis dan pudarnya kepercayaan kepada PBB dalam menegakkan keamanan dan perdamaian di dunia.

Kita kemudian faham,  bahwa ada berbagai macam kepentingan politik didalam tubuh organisasi PBB.

Ada tarik menarik kepentingan dan keberpihkan dalam mengambil kebijakan dan sikap politik dalam merespon persoalan-persoalan konflik  internasional.

Namun, yang perlu dicatatat adalah, bahwa kemanusiaan harus diletakkan  di atas segala-galanya.

Sehingga, kepentingan politik apapun tidak boleh mengerdilkan nilai-nilai kemanusiaan.  

Pada wilayah lain, pilihan-pilihan dan sikap politik Negara-negara Arab juga masih belum terlihat solid dalam menyikapi persoalan Palestina.

Pada tataran ideal, seharusnya Negara-negara arab perlu mengambil sikap tegas dengan menggabungkan berbagai kekuatan untuk menekan otoritas Israel dengan memperjuangkan nasib Palestina di PBB.

Ini penting, mengingat  posisi  Negara-negara arab memikul tanggung jawab besar tentang eksistensi Palestina.

Apataklagi, Tanah Palestina adalah tempat yang suci dan kiblat pertama bagi kaum muslim di Dunia.

Tanah Palestina juga dimuliakan di dalam Al-qur’an sebagai tempat yang suci dan harus terus dipertahankan. 

Ketika sebagaian besar perwakilan Negara-negara  dari berbagai benua, bersuara lantang tentang persoalan  palestina dan menentang agresi serta  kebiadaban Israel.

Maka,  sudah selayaknya Negara-negara  yang tergabung didalam OKI harus merespon sikap dan suara lantang tersebut dengan mengambil langkah strategis  dan terukur, untuk meredam serta mencari solusi atas persoalan Palestina.

Ditengah “memudarnya”  harapan terhadap  PBB dalam penyelesaian konflik di Palestina, maka harapan besar terletak pada Organisasi Konfrensi Islam.

Anggota OKI  mesti menyusun agenda dan memainkan kekutan politiknya dalam  menyelesaikan persoalan di Palestina.    

Baca juga: Meski Diguyur Hujan, Aksi Solidaritas Untuk Gaza Palestina Terus Berjalan di Alun-alun Nunukan

Posisi Indonesia   

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved