Patroli di Lokasi Rawan, Polres Tarakan Temukan Pasangan Sejoli di Belakang Tempat Ibadah

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Upaya meminimalisir kejadian di lokasi rawan di Tarakan, Kalimantan Utara, Polres Tarakan melalui Patroli Motor (Patmor) Satuan Sabhara rutin melaksanakan patroli.

Dalam patroli ini pasangan sejoli berhasil diamankan di belakang salah satu tempat ibadah di wilayah Kelurahan Kampung Empat belum lama ini.

Dikatakan Kasat Sabhara IPTU M. Imran Tawainella melalui KBO IPDA Imam Hari Fitriyanto, pihaknya mendapatkan laporan dari warga sekitar di belakang tempat ibadah dekat Taman berkampung menjadi titik rawan. Hal ini dikarenakan sarana penergan sangat minim sekali.

"Ternyata benar kita temukan pasangan sejoli di belakang tempat ibadah. Yang dipantau ini jangan sampai dipakai aktivitas asusila," ucapnya.

Baca juga: Polresta Bulungan Patroli Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik Lebaran, Agus Nugraha: Agenda Rutin

Imam Hari Fitriyanto mengakui, selama patroli ditemukan pelanggaran tidak hanya asusila, tapi juga narkoba.

"Kalau temukan narkoba kami serahkan ke Reskoba dan patrol perintis lebih mengedepankan sebenarnya pencegahan,” ujarnya.

 Menurut Imam Hari Fitriyanto, untuk patroli di daerah rawan pihaknya melakukan pemantauan lokasi yang sering menjadi  tongkrongan anak remaja,

“Kegiatan patroli menyasar mereka yang bisa melakukan tindakan-tindakan melanggar di daerah sepi, sering diadukan masyarakat bahwa tempat-tempat tersebut sering dijadikan tempat perbuatan asusilan,” beber IPDA Imam Hari Fitriyanto.

Ia menambahkan, memang yang menjadi tren di akhir-akhir ini adalah perkumpulan para remaja dari latar belakang sekolah sama. Yang diantisipasi adalah jangan sampai terjadi tawuran.

“Di samping patrol ini kami dapat perintah khusus dari Pak Kapolres, menekan atau memberikan efek jera kepada pengendara yang menggunakan knalpot racing. Kalau dapat, kami amankan dan yang paling utama mereka harus ganti dulu knalpotnya,” jelasnya.

Untuk titik rawan sasaran patrol selain Taman Berkampung juga disebar di Pantai Amal karena di sana juga kerap menjadi lokasi muda-mudi dan di sana penerangannya juga minim.

“Rentang waktu, kami bergerak pukul 22.00 WITA. Kalau ditemukan sampai tengah malam belum pulang, kan berarti ada sesuatu, apalagi tidak ada orang lain hanya berdua apalagi berlainan jenis, kita tanyakan apa yang mereka lakukan, apakah mengobrol atau mungkin santai-santai tapi bukan pada tempatnya,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah