Berita Malinau Terkini
Dampak Banjir Sungai Bahau Malinau, 49 Rumah dari 5 Desa Hingga Fasilitas Umum di Bahau Hulu Rusak
Hasil pendataan resmi dari perangkat pemerintahan setempat, Banjir akibat luapan Sungai Bahau sempat mengakibatkan total 49 rumah terendam.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Hasil pendataan resmi dari perangkat pemerintahan setempat, Banjir akibat luapan Sungai Bahau di Kecamatan Bahau Hulu sempat mengakibatkan total 49 rumah terendam.
Bencana akibat luapan Sungai Bahau di Bahau Hulu pada Rabu (29/5/2024) lalu, mengakibatkan fasilitas umum dan sosial hingga persediaan lumbung padi masyarakat hanyut dan rusak parah.
Banjir yang terjadi sekira 4 hari lalu, Rabu, 29 Mei 2024 lalu disebut sebagai yang terbesar setelah musibah yang sama menimpa warga Bahau Hulu pada tahun 2015 silam.
Camat Bahau Hulu, Victor Romawan menyampaikan 5 dari 6 desa di Kecamatan Bahau Hulu sempat tergenang akibat bencana banjir.
Baca juga: Sepekan ini Curah Hujan di Malinau Kaltara Tinggi, Potensi Banjir Intai Permukiman di Pesisir Sungai

"Dari 6 Desa di Bahau Hulu, 5 Desa air langsung masuk ke pemukiman, yaitu Desa Apau Ping, Long Berini, Long Kemuat, Long Tebulo dan Long Uli. Sedangkan di Long Alango tidak sampai ke pemukiman," ujarnya saat dihubungi TribunKaltara.com, Minggu (2/6/2024).
Victor merinci, berdasarkan hasil pendataan kepala desa setempat, total ada 49 rumah yang sempat terendam banjir di 5 desa.
Fasilitas umum dan sosial juga tak luput dari terjangan banjir. Dampak banjir mengakibatkan fasilitas umum berupa gedung dan kelengkapan pendidikan dan fasilitas kesehatan masyarakat ikut terendam.
Diantaranya, Sekolah SD di Desa Long Berini, Apau Ping, Long Kemuat dan Long Uli.
Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Long Kemuat serta Balai Desa dan Gedung PAUD di Long Tebulo sempat tenggelam.
"Balai Desa dan Gedung PAUD beberapa terendam. Banjir tersebut juga menghanyutkan Gudang RT, Pos Kamling RT di Desa Long Uli, menghanyutkan Pipa Air bersih dan kerusakan pada Jaringan Listrik terputus di Desa Long Uli," katanya.
Baca juga: Banjir Kerap Kali Terjadi di Pesisir Sungai Malinau Kalimantan Utara, Begini Penjelasan BPBD
Meski tak ada korban jiwa, namun masyarakat Bahau mengalami kerugian materil yang tak sedikit. Selain ladang, persediaan pangan diantaranya lumbung padi hingga perahu bermesin juga raib dibawa bencana tersebut.
Musibah yang merendam 5 dari 6 desa si Kecamatan Bahau Hulu tersebut terjadi sekira 4 hari lalu pada 29 Mei 2024.
Kejadian berawal akibat hujan deras seharian di Kecamatan Bahau Hulu. Air masuk ke permukiman warga pada dini hari dan kembali surut pada Rabu (29/5/2024) pukul 12:00 siang.
(*)
Penulis : Mohammad Supri
Kecamatan Bahau Hulu
Sungai Bahau
fasilitas umum
lumbung padi
Bahau Hulu
Victor Romawan
banjir
Malinau
Kaltara
Kendala Transportasi Sungai Bahau, Bupati Malinau Kaltara Ungkap Rencana Peledakan Jeram Nta Liang |
![]() |
---|
Dibahas APBD-P Malinau Kaltara, Belanja tak Terduga Dialokasikan Tangani Bencana Sungai Bahau |
![]() |
---|
Optimis Keuangan Daerah Tumbuh Sehat, Bupati Malinau Sampaikan Nota Pengantar APBD Perubahan 2025 |
![]() |
---|
Susun Rencana Daerah Pangan dan Gizi Berbasis Riset, Pemkab Malinau Gandeng BRIN |
![]() |
---|
DPRD Dorong Pendataan Pegawai di OPD Pemkab Malinau Dilakukan Secara Komprehensif, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.