Potensi Gempa Megathrust Ada di Utara Sulawesi, Dampaknya Bisa Sampai Tarakan, Penjelasan BMKG 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Selain megathrust Mentawai Siberut dan Selat Sunda, di wilayah Utara Sulawesi juga menyimpan potensi gempa megathrust dengan kekuatan atau magnitudo mencapai 8,0 SR.

Potensi ini telah disampaikan para ahli dan BMKG Tarakan ikut membenarkan hal tersebut.

Jika terjadi ledakan energi atau gempa megathrust di Utara Sulawesi, dampaknya bisa sampai ke Tarakan, Kalimantan Utara termasuk potensi munculnya tsunami.

Kepala BMKG Tarakan M Sulam Khilmi,  dampak yang dapat sampai ke Tarakan hanyalah permodelan atau simulasi terburuk yang dilakukan para ahli di bidangnya.

Untuk itu, informasi seperti ini  harus disampaikan kepada masyarakat agar bisa lebih peduli dan memiliki kesiapsiagaan dini.

Meski demikian M Sulam Khilmi menegaskan ini merupakan permodelan atau skenario yang bukan terjadi dalam kondisi saat ini. 

Baca juga: Gempa Megathrust M 8.0 Bisa Terjadi Kapan Saja, Apakah Tarakan Terdampak? Simak Penjelasan BMKG

Dikatakan M Sulam Khilmi, berdasarkan skenario terburuk yang dilakukan para ahli di bidangnya, jika gempa megathrust terjadi maka bisa berpotensi tsunami dengan ketinggian dari permukaan laut mencapai 3 meter.

"Namun ini hanyalah simulasi. Seandainya, jika terjadi gempa sekitar 8 koma sekian itu kemudian disimulasikan dimodelkan, Tarakan berpotensi mengalami  tsunami.

 Itu skenario simulasi jika terjadi gempa besar di Utara Sulawesi namun dengan kedalaman tertentu,” jelas M.Sulam Khilmi.

M Sulam Khilmi, menjelaskan dengan  kedalaman tertentu, dalam skenario yang dilakukan ahli BMKG  menampilkan potensi paling buruk seperti disampaikan sebelumnya yakni ketinggian bisa mencapai tiga meter dalam hitungan 1,5 jam sampai ke Tarakan. 

Ia menegaskan kembali masyarakat yang membaca pemberitaan mengenai gempa ini, jangan langsung panik. Karena sekali lagi, ini hanya permodelan atau skenario yang disusun para ahli semisal terjadi gempa dengan kekuatan 8 SR.

"Potensinya itu memang  dalam konsep bencana ada dibuat perhitungan atau simulasi yang paling parah, simulasinya paling berbahaya.

Diharapkan dengan adanya  perhitungan kalkulasi ini bisa meningkatkan kewaspadaan  pemerintah daerah, stakholders dan masyarakat agar bisa lebih aware, lebih peduli, lebih siap ketika gempa terjadi,” tegasnya.

Baca juga: BMKG: Gempa Hari Ini Magnitudo 5.3 Hantam Keerom Papua, Lihat Pusat Gempa Terkini 2 Menit Lalu

Adapun kekuatan magnitude di utara Sulawesi menyimpan potensi 8,0 magnitudonya. Ini juga bisa dikatakan gempa megathrust.

Kembali ditanyakan bagaimana semisal dampak megahthrust ke Tarakan jika terjadi ledakan energi atau gempa.

M Sulam Khilmi menegaskan untuk dampak ke Tarakan belum bisa disampaikan karena akan banyak variabel yang harus dihitung. Termasuk kedalamannya. 

“Kan misalnya berpotensi 8,0 SR, kan bisa saja di bawahnya. Kalau lebih kecil lagi kan berarti dampak yang dirasakan guncangannya berbeda.

Seperti kemarin yang terjadi di Tanjung Selor itu kita di sini juga merasakan lebih kecil,” paparnya.

Kemudian juga di Berau juga pernah terjadi hanya selisih seminggu dan beberapa tempat merasakan padahal titik tidak di Tarakan. 

Kemudian ia juga menambahkan, ada juga sesar palu koro, ada di teluk Palu. Jika melepas energi, tentu ada variabel lain yang harus dianalisis termasuk kedalaman gempa dan besarnya magnitudo.

 “Ini berpengarh terhadap dampak pesisir timur Pulau Kalimantan. Jadi gak serta merta berdampak semua.

 Tapi yang patut diingat, yang disimulasikan adalah yang terburuk, terbesar agar kita lebih siap. Harapan kita lebih kecillah. Tapi tetap disampaikan potensinya,” papar M Sulam Khilmi.

Ia melanjutkan di peta, ada garis rangkaian lempeng  bernama ring of fire atau cincin api pasifik bersambung mengelilingi wilayah Indonesia. Dari ujung Sumatera sampai ujung Papua memang ada ring of fire.

“Di Tarakan juga ada. Gak panjang sebetulnya di kisaran 100 kilometer sesar Tarakan,” jelasnya.

Ia melanjutkan di wilayah pantai timur Kalimantan, ada tiga sesar aktif cukup besar yakni ada Sesar Tarakan,  Sesar Mangkaliat dan Sesar Meratus. Semuanya ada di pesisir pantai timur Pulau Kalimantan.

“Jika dilihat Kalimantan adalah wilayah paling sedikit terjadi gempa di antara wilayah lain di Indonesia. Penyebabnya karena salah satunya tidak dilalui sesar besar ring of fire ini. Jadi relative lebih aman. Tapi kalau dikatakan Kalimantan aman dari gempa ya tidak juga,” paparnya.

Namun dibanding dengan daerah lainnya, Kota Tarakan masuk zona ring 3. Ring  1 ada di garis ring of fire salah satunya. 

"Ring 3 sangat jarang dan Kalimantan dalam 100 tahun terakhir paling banyak gempa adalah Tarakan," terangnya.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan jika semisal megathrust terjadi di Selat Sunda dan Mentawai Siberut, apakah berdampak ke Tarakan?

M Sulam Khilmi menjelaskan tidak berdampak ke Tarakan. Namun apakah bisa berdampak ke lempengan di utara Sulawesi, ia belum mendapatkan catatan terakhir kapan melepas energi.

Baca juga: Gayo Lues Aceh Dihantam Gempa Kedalaman 10 Km, Cek Pusat Gempa Terkini 2 Menit yang Lalu via BMKG

Namun sudah ada simulasi para ahli, bahwa ini menyimpan potensi 8,0 magnitudo. Artinya itu sangat besar dan sudah disimulasikan terparahnya.

“Bisa sampai 3 meter tsunami. Untuk radius berapa meter dari bibir pantai ke darat itu nanti masih perlu dihitung lagi.

Saya belum bisa pastikan sejauh mana itu masuk ke daratan. Tapi perlu dihitung lagi. 3 meter itu ketinggian gelombangnya. Daya jangkaunya itu dipengaruhi laju airnya,” paparnya menegaskan.

Secara teori, gelombang tsunami makin ke darat melambat namun semakin meninggi. Ada gesekan dengan bibir pantai.Untuk ketinggian, disimulasikan kemungkinan terburuk bisa mencapai 3 meter jika melihat tabel data kemarin.

“Ini hanya kemungkinan simulasi jika terjadi gempa megathrust 8,0. Ini penting diketahui masyarakat sebagai wawacan edukasi tahu sejak awal.

Bukan pasrah, BMKG juga sudah sejak 2004 kita mengingatkan bahwa Indoenesia potensi megathrust,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah