Tana Tidung Memilih

Pasangan BAIS Peserta Pilkada KTT Dapat Nomor Urut Dua, Ibrahim Ali Anggap Tanda Lanjutkan 2 Periode

Paslon peseta Pilkada KTT Ibrahim Ali dan Sabri (BAIS) resmi mendapat nomor urut dua pada pengundian dan penetapan nomor urut yang digelar KPU KTT.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / RISMAYANTI
Ibrahim Ali dan Sabri Bersama Istri Saat Menghadiri Pengundian dan Penetapan Nomor Urut di Gedung Pendopo Djaparudin Tideng Pale, Senin (23/9/2024). 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali dan Sabri ( BAIS ) resmi mendapat nomor urut dua pada pengundian dan penetapan nomor urut yang digelar KPU Tana Tidung, Senin (23/9/2024).

Ibrahim Ali sebagai petahana pada Pilkada Tana Tidung 2024 ini menganggap nomor urut dua sejalan dengan keinginannya untuk melanjutkan menjadi Bupati Tana Tidung di periode yang akan datang.

Hal ini disampaikan Ibrahim Ali kepada TribunKaltara.com saat ditemui di Gedung Pendopo Djaparudin Tideng Pale, Senin (23/9/2024).

"Proses itu pasti ada peningkatan, dulu periode pertama saya dapat nomor urut satu, sekarang saya dapat nomor dua, artinya dari satu naik ke dua dan tentu kita pahami bersama masa jabatan kepala daerah itu cukup dua periode, jadi mari kita lanjutkan dua periode dengan nomor urut dua," ujar Ibrahim Ali 

Baca juga: Jelang Pengundian Nomor Urut Pilkada Kaltara, Ingkong Ala: Nomor Berapa Saja, Itu yang Terbaik

Sehingga ia memaknai nomor dua sebagai nomor urutnya bersama calon Wakil Bupati Tana Tidung Sabri yang merupakan pasangan Ibrahim Ali pada kontestasi Pilkada 2024 tanda untuk melanjutkan pada kepemimpinan di periode kedua Ibrahim Ali.

"Jadi kalau makna dari nomor urut menurut saya semua baik tapi Alhamdulillah kita dapat nomor dua yang sangat bermakna bagi kami dan lebih mudah untuk menterjemahkan menjadi masa jabatan kedua dan kita lanjutkan untuk dua periode yang akan datang," ungkap Ibrahim Ali.

Ibrahim Ali juga mengatakan dalam berpolitik harus mengedepankan kedewasaan karena seorang pemimpin merupakan contoh bagi rakyatnya.

"Berpolitik ini butuh kedewasaan, tidak boleh baperan, saya bilang bahwa berpolitik ini ajang kontestasi memilih pemimpin, bukan kita berpikir dendam, atau bagaimana saling menghabisi, tapi konteksnya pemimpin itu adalah pemimpin semua rakyat dan harus mengayomi semua masyarakat," katanya.

"Sekarang kita sebagai peserta kontestasi, mari kita adu gagasan, mari kita adu program dan mari kita adu strategi," sambungnya.

Selain itu, calon Bupati yang juga ketua DPW Partai PAN Kaltara itu menuturkan selama masa jabatannya sebagai Bupati Tana Tidung, 10 program yang ia canangkan sudah berjalan dengan baik.

"10 program saya sebelumnya kita ada evaluasi kinerja, dari 10 program yang kita kerjakan semua terukur dan kita bisa melihat sendiri apa yang kita bangun hari ini apa yang telah kita capai hari ini terbukti dengan pencapaian salah satunya pusat pemerintahan," tuturnya.

Sehingga menurutnya jika masih ada yang tidak melihat kinerjanya selama menjabat sebagai Bupati Tana Tidung, tentu orang tersebut orang buta atau memiliki rasa sakit hati terhadapnya.

"Yang dikatakan hanya teori dan retorika tapi tidak ada eksekusi itu yang saya bantah tadi bahwa hari ini saya bilang hanya orang buta dan sakit hati yang tidak melihat pembangunan di Kabupaten Tana Tidung," imbuhnya.

Ia menambahkan kinerjanya sebagai Bupati pada periode berjalan hingga saat ini sudah terlihat pesat, yang dinilai dari progres kemajuan di Kabupaten Tana Tidung.

"Kan jelas proses pembangunan pusat pemerintahan, kantor bupati sangat megah berdiri, pembangunan jalan mulai dari Belayan Ari sampai dengan Tengku Dacing semua kita bangun, berbicara tentang pendidikan juga beasiswa sudah kita berikan artinya tidak ada yang tidak kita eksekusi," tambahnya.

Tak hanya itu, banyak juga perkembangan lainnya yang berhasil ia kerjakan dan tingkatkan, salah satunya peningkatan besaran APBD yang di dapat Kabupaten Tana Tidung.

"Kalau dibilang apa yang dikerjakan itu sudah jelas tahun 2021 APBD kita hanya Rp 700 miliar dan sekarang kita mencapai hampir Rp 1,5 triliun, pekerjaan yang belum tuntas, kita tuntaskan, jalan yang belum selesai kita selesaikan, program KTT Sehat dari rumah sakit tipe D kita bisa tuntaskan sekarang menjadi rumah sakit tipe C dan masih banyak lagi kemajuan yang kita buat di KTT selama masa jabatan saya sebelumnya," sambungnya.

Hal ini menunjukkan adanya kerja keras yang ia lakukan di masa jabatannya sebagai Bupati Tana Tidung.

"Artinya kerja-kerja konkret, kerja-kerja nyata kita sangat kelihatan, tapi kalau orang sudah dipenuhi dengan dendam dan sakit hati ya dia tidak akan bisa menilai dan melihat secara objektif apa yang sudah kita kerjakan," lanjutnya.

Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat untuk dapat lebih kritis dan menilai sesuai apa yang terlihat dari perkembangan Kabupaten Tana Tidung saat ini.

"Maka dari itu saya ingin menyampaikan mari kita buka mata, telinga dan kita lihat apa yang ada di depan mata," tutupnya.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved