Penyusunan Potensi Wilayah, Dua Sektor Potensial Kembangkan Investasi Jangka Panjang di Malinau

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( PMPTSP ) Malinau saat ini tengah menyusun pemetaan potensi investasi lokal.

Berdasarkan data yang disusun bersama akademisi, sektor tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan menempati peringkat ketiga setelah pertambangan, listrik, gas dan air.

Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan, Syahran menjelaskan hasil pemetaan saat ini ada beberapa sektor pendukung yang layak dikembangkan.

Potensi pertanian, tanaman pangan, perkebunan sementara ini tersebat hampir di seluruh kecamatan.

Baca juga: BPN Malinau Terbitkan 1.000 Sertifikat Tanah di Akhir September 2024, Begini Kata Endang Waryanti

"Pemetaan komoditas seperti tanaman sayuran, biofarma hingga buah-buahan punya potensi karena tersebar hampir di seluruh kecamatan," katanya.

Berdasarkan analisa Dinas PMPTSP, sepanjang 2022-2023 ada 9 sektor yang menyumbang nilai investasi daerah.

Realisasi investasi yang mencapai Rp 1,2 triliun ditopang sektor pertambangan dan galian sebagai penopang terbesar.

Meski demikian, pertanian, perkebunan dan kehutanan memiliki potensi besar dikembangkan ke depan.

Terutama sektor pariwisata yang merupakan potensi jangka panjang dan layak dikembangkan secara bertahap.

Baca juga: Tujuan Malinau Hari Ini, Disediakan Empat Speedboat Reguler dari Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan 

"Terutama pariwisata, yang tentunya perlu disesuaikan dengan event yang dilaksanakan rutin. Karena memiliki dampak luas ke sektor akomodasi, hunian penginapan lainnya," katanya.

Penyusunan peta kawasan investasi Malinau saat ini terus difinalisasi. Setelah melalui tahap seminar akhir, penyempurnaan data-data akan dirampungkan untuk pemetaan rinci kawasan investasi.

(*)

Penulis : Mohammad Supri