KPU Bulungan Libatkan 6 Orang Rumuskan Materi Debat Publik, Dua Diantaranya Berasa Dari Luar Kaltara

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bulungan, Kaltara telah menetapkan jadwal debat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Penetapan jadwal debat pasangan calon tersebut disepakati berdasarkan hasil rapat pleno yang telah dilakukan oleh KPU Bulungan beberapa waktu lalu.

Ketua KPU Bulungan, Mahdi E Paokuma mengatakan bahwa debat pasangan calon akan dilaksanakan sebanyak tahap, yakni tahap pertama dan tahap kedua.

“Kita telah plenokan untuk debat pasangan calon akan dilaksanakan sebanyak dua kali untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bulungan,” kata Mahdi, Senin (7/10/2024).

Baca juga: Pj Bupati Zainal Arifin Ajak Masyarakat Ciptakan Suasana Kondusif Jelang Pilkada PPU 2024

Mahdi mengatakan pada awalnya pelaksanaan debat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bulungan akan digelar sebanyak tiga kali, namun pada akhirnya disepakati hanya akan dilaksanakan sebanyak dua kali.

“Awalnya kita mau laksanakan tiga kali debat public, tetapi karena hanya dua pasangan calon akhirnya kita sepakati dua kali saja. Idealnya seperti itu,” jelasnya.

Untuk jadwal pelaksanaan debat pertama, kata Mahdi akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2024 di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kaltara.

Kemudian untuk debat kedua akan dilaksanakan pada tanggal 16 November di Jakarta.

Sejauh ini, perumusan mmateri dan pertannya debat masih terus berproses dan dilakukan pengajian oleh KPU dan tim perumus.

“Kita sedang garap dan masih proses pengajian terhadap tema terbat pertama dan kedua,” terangnya.

Baca juga: Bawaslu Malinau Lakukan Pengawasan Melekat Pantau Kampanye Paslon Pilkada, Belum Ada Pelanggaran

Dalam proses perumusan materi debat, KPU Bulungan melibatkan sebanyak 6 orang tim perumus yakni 4 orang berasal dari Kaltara dan 2 lainnya merupakan akademisi dari luar Kaltara.

“Tim perumus kita libatkan 6 orang, 4 orang dari daerah Kaltara dan 2 lainnya akademisi dari luar kaltara atau daerah lain,” pungkasnya

(*)