Berita Nunukan Terkini

Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan jadi 5,53 Persen, Bupati Nunukan Asmin Laura Beber Kiat-kiat

Kemiskinan menjadi atensi Bupati Nunukan Asmin Laura sejak awal menjabat pada 2016. Kini Asmin Laura mampu menurunkan kemiskinan jadi 5,53 persen.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Rahman DKUPP Nunukan
Gunakan perahu SOA puluhan ton barang pokok diangkut ke wilayah Lumbis, Kabupaten Nunukan tahun 2020.Ā  

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kemiskinan menjadi atensi Bupati Nunukan Asmin Laura sejak awal menjabat pada 2016.

Saat itu Asmin Laura didampingi Wakil Bupati Nunukan, Faridil Murad (almarhum) hingga 2021.

Wanita yang akrab disapa Asmin Laura itu menyebut angka kemiskinan di Kabupaten Nunukan pada 2017 sebesar 6,71 persen.

"Angka kemiskinan terus mengalami penurunan hingga tahun 2023 menjadi 5,53 persen," kata Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, Minggu (13/10/2024), pukul 14.30 Wita.

Baca juga: Paslon YESS akan Alokasikan Dana RT Rp100 Juta Per Tahun, Yakin Stunting Hilang dan Kemiskinan Turun

Laura mengatakan, untuk menurunkan angka kemiskinan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan di masa pemerintahannya melakukan sejumlah program.

"Ada sejumlah program yang kami lakukan untuk menurunkan angka kemiskinan. Pertama kami mengurangi beban pengeluaran masyarakat melalui program bantuan sosial, bantuan subsidi ongkos angkut, bantuan beasiswa bagi masyarakat miskin, subsidi ongkos angkut barang dan penumpang, program bantuan pasang baru listrik bagi masyarakat kurang mampu dari APBN sebanyak 439 KK (kepala keluarga). Dari APBD provinsi ada 403 KK," ucapnya.

Lebih lanjut Laura katakan program lainnya yakni bantuan subsidi sambungan rumah air bersih.

Lalu sejak 2016 hingga 2023 Pemkab Nunukan memberikan bantuan rumah tidak layak huni untuk masyarakat tidak mampu sebanyak 3.459 unit.

"Bantuan rumah tidak layak huni itu pendanaannya bersumber dari APBN dan APBD Kabupaten Nunukan. Pemkab Nunukan juga memberikan perlindungan jaminan sosial, serta pelayanan 'jemput bola' administrasi kependudukan di 21 kecamatan," tambahnya.

Program penurunan angka kemiskinan yang kedua diantaranya peningkatan pendapatan masyarakat melalui bantuan sarana dan prasarana sektor pertanian dan perikanan.

Kemudian bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Lalu bantuan pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja.

"Program ketiga yakni menurunkan jumlah kantong kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem melalui peningkatan infrastruktur jalan jembatan, infrastruktur pendidikan, dan kesehatan, serta perekonomian," ujar Laura.

Kendati begitu, wanita yang memulai karier politiknya menjadi anggota DPRD Kalimantan Timur (periode 2009-2014) itu menuturkan bahwa seluruh keinginan dan kebutuhan masyarakat belum terpenuhi secara maksimal.

Baca juga: Pemkab PPU Tetap Alokasikan Anggaran untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Tahun Depan

"Berbagai upaya untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sudah kami lakukan selama 8 tahun memimpin. Tapi apakah sudah terpenuhi? Saya jawab dengan jelas, belum. Banyak tantangan dan dinamika yang terjadi. Terutama kondisi wilayah kita dan sejumlah aturan yang membuat kewenangan kita terbatas," tutur Laura.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved