Tarakan Memilih
Bertemu Paslon Kharisma, Petambak Usul Rumah Tinggal Sementara dan Kuota BBM, Ini Jawaban Khairul
Paslon Khairul-Ibnu Saud (Khairsma) melakukan sosialisasi dan bertemu dengan warga yang ada di Pasir Putih Tarakan, Kalimantan Utara.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Warga Pasir Putih di Kelurahan Karang Anyar, Tarakan, Kalimantan Utara, bertemu dengan Paslon Nomor Urut 1 Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) di Pilkada Tarakan Minggu (3/11/2024). Pertemuan ini warga usul rumah tinggal sementara dan kuota BBM bagi nelayan dan petambak.
Saat bertemu Paslon Kharisma, Jufri salah seorang wargamenanyakan salah satu program Kharisma yakni di Program Bantuan Petani Nelayan Tangkap dan Budi Daya (Tambak) dengan memfasilitasi kemudahan pemenuhan BBM nelayan. Ia bertanya apakah BBM lebih murah sehingga tidak menjadi multi tafsir.
Jufri menyinggung persoalan nelayan dan petambak ada yang sudah tercover tambatan perahu. Namun yang menjadi persoalan, rerata warga adalah pengontrak rumah di daratan. Sehingga menurutnya diperlukan sistem atau kondisi untuk tambatan sebaiknya dibuatkan semacam perumahan sederhana sehingga warga bisa tinggal di sana apakah dalam bentuk mengontrak atau membeli.
"Karena rata-rata kejadian kehilangan saat ini karena begitu capek pulang dari tambak misalnya jam lima sore, barang kita tinggalkan terus ke Tanjung Pasir misalnya, maka potensi hilang. Seandainya katakanlah ada ruang kamar atau rumah katakanlah 4x4 meter untuk istirahat baru sampai pulang ke rumah utama terserah bagaiman sistemnya dikontrak atau dibeli," papar Jufri.
Baca juga: Calon Tunggal di Pilkada Tarakan, dr Khairul Tetap Kerja Keras Datangi Warga: Edukasi 20 Program
Menjawab persoalan ini pertama, Calon Wali Kota Tarakan, Khairul menyampaikan pertama untuk BBM, dulu ada bensin tapi sekarang pertalite. Kemudian pertalite informasinya masih sulit didapatkan sehingga harus membeli bahkan kadang membeli tempat lain harga lebih mahal daripada harga sebenarnya.
Oleh karena itu lanjutnya sebenarnya sudah pernah diwacanakan ide membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN). Lokasinya berada di pinggir laut awalnya dua tempat pertama di Kelurahan Karang Anyar Pantai atau Selumit Pantai, kedua di Kelurahan Pantai Amal.
Konsep ini lanjutnya memang harus ada izin atau rekomendasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Nah nanti kita urus ini. Karena saya lihat keluhannya nelayan tangkap khususnya. Mereka ini ada jatah di APMS. Tapi jatah dibagi per hari beda-beda orangnya. Jika ada yang melaut padahal saatnya pengambilan jatah, kemudian di APMS jatahnya adalah jatah harian diberikan sekian ton, harus habis hari itu. Ketika tidak datang mengambil, mobil lain datang maka diberi," ujarnya.
Besoknya yang seharusnya dapat namun tidak datang baru pergi mengambil jatah namun tidak bisa dan ini berpotensi ribut. Sehingga lanjutnya untuk mekanismenya nanti jatah tidak bisa digabung.
Baca juga: Bedah Visi Misi Cawalkot Tarakan, Khairul: Pelayanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan Masih Prioritas
"Selama ini kita tahu APMS itu ada jatah nelayan tapi dia juga melayani kendaraan umum. Nah nanti kalau sudah dibangun SPBN, itu betul-betul untuk nelayan yang punya kartu nelayan akan bisa dapatkan di situ. Konsep ini ke depan akan dikerjakan," paparnya.
Dulu sudah pernah ditugaskan kepada Perumda Energi Mandiri namun belum selesai karena berkaitan dengan perizinan ke Kementerian Kelautan kemudian ke Pertamina untuk izin mendirikan SPBN.
Menurutnya sesulit apapun harus diperjuakan karena ini persoalan terus berulang. Begitu juga petambak, akhirnya harus membeli BBM lebih mahal. Karena yang termurah pertalite dan saat ini pertalite bersubsidi.
Selanjutnya menjawab pertanyaan kedua yang disampaikan warga berkaitan dengan tambatan perahu dan dimungkinkan dibuatkan rumah susun untuk istirahat sementara nelayan.
"Di dekat itu daerah dekat pesisir pantai bisa direklamasi sebagian lalu dibuat rumah susun. Sekalian itu bagus kalau memang begitu konsepnya. Nanti tinggal kesediaan mau membeli atau menyewa. Saya kira kalau konsepnya begitu bagus karena selama ini terjadi adalah kesulitan petambak kita menambatkan speedboat," paparnya.
Ia melanjutkan dulu periode pertama, janjinya adalah pembangunan tambatan perahu di Mamburungan. Dan sudah dibuatkan tambatan dan sungai telah disiring.

Kelurahan Karang Anyar
Tarakan
Kalimantan Utara
Paslon
Khairul-Ibnu Saud
Kharisma
rumah
BBM
nelayan
petambak
Pilkada Tarakan
TribunKaltara.com
Kata-kata Khairul saat Ditetapkan sebagai Wali Kota Tarakan Terpilih 2025-2030 |
![]() |
---|
Penetapan Kepala Daerah Terpilih Tunggu Putusan MK, KPU Tarakan Selaku Termohon Siapkan Jawaban |
![]() |
---|
KPU Tarakan Benarkan Ada Gugatan Sengketa Pilkada 2024 dari Lembaga Pemantau, Tunggu Rilis Resmi MK |
![]() |
---|
Pilkada Tarakan, Kharisma Raih Suara Tertinggi di Tarakan Barat, 16.744 Suara Pilih Kolom Kosong |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Tarakan: Kharisma di Tarakan Tengah Raih 16.744 Suara, Kolom Kosong 13.186 Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.