Bulungan Memilih

Debat Publik Kedua, Paslon DIA KEREN Tingkatkan Pendapatan Petani dan Pekebun Minimal Rp 10 Juta

Paslon DIA KEREN dalam debat publik kedua yang digelar KPU Bulungan di Jakarta Sabtu malam (18/11/2024) masih unggulkan program peningkatan pendapatan

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ KPU Bulungan
Pelaksanaan Debat Publik Kedua Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Bulungan 2024 di Jakarta, Sabtu (17/11/2024) 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN Paslon nomor urut 02 Datu Iman-Ashe (DIA KEREN) dalam babak terakhir debat publik Pilkada Bulungan yang digelar KPU Bulungan, Sabtu malam (17/11/2024) kembali unggulkan program peningkatan pendapatan petani dan pekebun minimal Rp 10 juta perbulan. 
 
“Kembali lagi kami sampaikan bahwa program kami ini tidak menghayal, kami telah memiliki perhitungan khusus tentang program kami ini,” kata Ashe (Cawabup) dalam debat publik kedua di Pilbup Bulungan Sabtu (17/11/2024).
 
Ashe mengungkapkan, lahan pertanian di sepanjang delta sungai kayan di Kabupaten Bulungan, mulai dari Desa Tanjung Buka, Teras Nawang serta Teras Baru memiliki potensi yang besar untuk dilakukan optimalisasi lahan sebagai upaya dalam meningkatkan produktivitas pertanian bagi para petani di Bulungan.
 
“Kami optimis lahan pertanian yang ada di sepanjang delta sungai kayan mulai dari Desa Tanjung Buka (Transmigrasi) Satuan Pemukiman (SP) 1- 10, Desa Teras Nawang dan Teras baru sangat potensial untuk diakan optimalisasi lahan pertanian pasang surut,” paparnya.

Baca juga: Debat Publik Kedua Pilkada Bulungan 2024, Pasangan Calon SIAP Pamer Capaian Saat Masih Menjabat

Menurut Ashe, potensi daerah pasang surut dari lahan pertanian tersebut masih belum diberikan perhatian secara maksimal oleh pemerintah sehingga masih dalam keadaan ‘tidur’. Fenomena ini menurutnya sangat memprihatinkan.
 
“Saya hampir satu tahun lebih keliling di sepanjang SP 1- 10 dan lahan disana sangat memprihatinkan. Dalam satu bulan lahan mereka terendam tanamannya,” sebutnya.
 
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalah tersebut paslon yang memiliki latar belakang berbeda yakni seorang birokrat dan pengusaha ini menawarkan solusi yakni dengan menganggarkan satu unit mesin excavator sebagai salah satu upaya dalam percetakan sawah secara mandiri di lahan-lahan pertanian di Kabupaten Bulungan.
 
(*)

Penulis: Desi Kartika Ayu 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved