Debat Kedua Pilkada Tarakan

Debat Kedua Penajaman Visi Misi Kharisma, Pompanisasi dan Terapkan Reboisasi Solusi Atasi Banjir

Debat Kedua Penajaman Visi Misi dan Program  Paslon Nomor Urut 1 Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) kembali berlanjut malam ini, Rabu (20/11/2024). 

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Debat Kedua Penajaman Visi Misi dan Program  Paslon Nomor Urut 1 Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) kembali berlanjut malam ini, Rabu (20/11/2024). 

Kemudian, dengan kondisi drainase tidak mampu menampung  maka ke depan butuh strategi baru yakni direncanakan  sistem pompanisasi daerah.

"Kondisinya karena lahan  sulit dilakukan pembebasan dan banyaknya bangunan permanen dan bisa merusak struktur ekonomi kalau diganggu.  Jadi  sistem pompanisasi bisa diterapkan," ujarnya.

Selanjutnya daerah resapan yang terganggu perlu reboisasi. Salah satunya menampung  resapan air berlebihan dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber mata air yang bisa dipergunakan di musim tertentu.

Calon  Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud menyampaikan juga bahwa tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Masyarakat juga jarus terlibat. 

"Harus bangun kesadaran masyarakat bahwa drainase kadang terjadi penyumbatan sehingga perlu gotong royong. Termasuk budaya buang sampah harus sesuai pada tempatnya," ujarnya.

Kemudian, pada putaran kedua segmen kedua, moderator membacakan pertanyaan masih berkaitan infrastruktur.

Baca juga: Fasilitasi Kampanye Akbar di Pilkada Tarakan, KPU Masih Tunggu Konfirmasi Paslon Kharisma 

Pertanyaannya yakni berkaitan alih fungsi lahan di Tarakan menjadi penting akibat urbanisasi dan  pembangunan infrastruktur besar sehingga lahan berkurang berdampak pada  pertanian.  

Data BPS  2023 alih fungsi lahan menjadi tantangan  pengelolaan  tata ruang dengan  keterbatasan  lahan dan peran kota Tarakan sebagai pusat urbanisasi.

Pertanyaannya, jika nanti terpilih  bagaimana kebijakan dan strategi paslon dalam menyeimbangkan  pembangunan dan pelestarian lingkungan sesuai rencana tata ruang.

Calon Wali Kota Tarakan, dr Khairul menyampaikan bahwa semua sudah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayan (RTRW) Perda Tahun  2021.

Khairul memaparkan bahwa saat ini data dalam mempertahankan hutan lindung berada pada  posisi 28 persen. 

"Kemudian RTH Insyaallah kalau dilihat  data memang masih belum capai target seperti disyaratkan. Kita akan coba menambah. Setiap tahun 75 hektar ada RTH bekerja sama pemilik lahan.  Dan ini  diwajibkan  rumah tangga  membuat tanaman memperluas area RTH," ujarnya.

Harapan ke depan juga tidak ada  tumpang tindih kawasan permukian,  industri, kawasan RTH, kawasan  hutan manggrove bisa tertata baik dan keberlangsungan kota jangka panjang terjadi.

Baca juga: Kesbangpol Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 di Malinau Capai 80 Persen, Begini Alasannya

 "Sustainable development tetap berlangsung dan memperhatikan  lingkungan sebagaimana dalam visi misi," jelasnya.

Terakhir, Calon Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud menyampaikan bahwa persoalan tersebut sudah ada dalam misi terakhir poim kelima yakni mewujudkan dan berkelanjutan.

"Negara juga harus dilibatkan hadir mencari jalan keluar jika berkaitan dengan kepemilikan lahan," tukasnya.

(*)


Penulis: Andi Pausiah

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved