Berita Tana Tidung Terkini
Tren Intimate Wedding di Tana Tidung, Menikah secara Sederhana Jadi Alternatif Pilihan Warga
Rahma, warga Tana Tidung, mengatakan setiap orang memiliki impian pernikahan masing-masing.
Penulis: Rismayanti | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Belakangan sedang trend menikah dengan biaya murah atau low budget wedding, terasuk di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Mempelai mengusung pernikahan dengan konsep minimalis atau menikah di KUA dan juga intimate wedding.
Intimate wedding dikenal juga dengan pernikahan yang hanya dilakukan dengan tamu undangan yang sedikit dan biasanya dari kalangan orang terdekat seperti sahabat dan juga keluarga dekat saja.
Low budget wedding sendiri mulai marak dilakukan karena dianggap lebih efisien dan tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar.
Bahkan hanya bermodalkan kelengkapan berkas dan biaya kecil saja pernikahan sudah bisa berlangsung dengan khidmat baik di KUA terdekat atau memanggil penghulu ke rumah, sehingga setelah menikah pun keuangan tidak kurang untuk biaya hidup.
Bagi sebagian masyarakat, konsep pernikahan sederhana bukan hanya pilihan praktis, tapi juga bentuk kesadaran akan pentingnya kesiapan finansial dalam membangun rumah tangga.
Baca juga: Kemenag Tana Tidung Gelar Bimbingan Manasik Haji Massal, Calon Jemaah Diminta Ikuti dengan Serius
Rahma, warga Tana Tidung, mengatakan setiap orang memiliki impian pernikahan masing-masing. Ada yang memilih pernikahan mewah, namun tak sedikit pula yang lebih nyaman dengan konsep sederhana.
“Setiap orang kan pasti punya dream wedding masing-masing. Nah, ada yang mau mewah, ada juga yang biasa-biasa aja, pokok sederhana gitu lah,” kata Rahma, Sabtu (19/4/2025).
Ia menilai, selama pernikahan sesuai dengan kondisi keuangan dan keinginan pribadi pasangan, tidak ada masalah dengan konsep low budget. Namun, kadang tekanan dari keluarga menjadi tantangan tersendiri.
“Kalau saya sih lebih milih sederhana yang low budget, tapi kemungkinan keluarga pasti tidak mau. Karena biasanya yang dipikirin omongan orang lain, tapi lupa mikir kehidupan anaknya setelah nikah,” ujarnya.
Rahma menambahkan, banyak pasangan muda yang terjebak dalam utang karena memaksakan pernikahan yang mewah dan melebihi anggaran.
“Kalau sudah begitu kan makin pusing. Harusnya setelah nikah masih ada uang simpanan, tapi malah minus,” tambahnya.
Senada dengan Rahma, Adinda juga lebih memilih konsep intimate wedding. Menurutnya, yang terpenting dari pernikahan adalah esensi menyatukan dua keluarga, bukan sekadar pesta besar.
“Karena menurutku esensi menikah itu menyatukan dua keluarga. Jadi mengundang tamu banyak dengan dekorasi mewah itu hal tersier dalam pernikahan,” ujar Adinda.
Ia menekankan, kehadiran orang-orang terdekat yang benar-benar mendukung jauh lebih berarti dibandingkan kemegahan acara.
“Pernikahan itu soal perjalanan panjang, bukan sekadar satu hari yang heboh. Jadi kalau bisa dibuat sederhana tapi penuh makna, kenapa harus ribet dan mahal?” katanya.
Adinda juga mengingatkan bahwa pernikahan bukan tentang memenuhi ekspektasi orang lain, tetapi tentang kesiapan hidup bersama.
“Kadang kita terlalu kebawa arus ekspektasi orang lain,harus begini, harus begitu. Padahal, yang ngejalanin rumah tangga nanti ya kita sama pasangan, bukan tamu undangan yang cuma datang beberapa jam terus pulang,” pungkasnya.
Tren ini menjadi sinyal bahwa pernikahan tak lagi dipandang dari sisi glamor semata, melainkan juga dari sisi kepraktisan dan makna.
Dengan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar, pilihan untuk menikah secara sederhana bisa menjadi awal yang sehat untuk membangun rumah tangga yang kuat.
(*)
Pekan Kebudayaan Daerah, Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali Ikut Main Gobak Sodor hingga Sumpit |
![]() |
---|
KPH Bentuk 17 Kelompok Masyarakat Peduli Api di Tana Tidung, Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan |
![]() |
---|
Harga Sayuran di Tana Tidung Masih Tetap Stabil Rp 5 Ribu Dua Ikat, Jarang Alami Kenaikan |
![]() |
---|
Disdikbud Tana Tidung Gagas Inovasi PENSIL untuk Tingkatkan Literasi Siswa Sekolah Dasar |
![]() |
---|
Curhat Pengrajin Rotan di Tana Tidung Kalimantan Utara, Ngaku Tahun Ini Masih Sepi Pesanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.